Kota Gorontalo, Kominfotik – Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya menitip pesan kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Gorontalo untuk menjaga stabilitas keamanan politik daerah. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Sekolah Politik yang diinisiasi oleh Badan Koordinasi (Badko) HMI Sulut-Go bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) provinsi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo (UG), berlangsung di Hantaleya Caffe, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Rabu (25/10/2023).
Ia mengungkapkan bahwa tahun 2023 sampai 2024 merupakan waktu yang krusial dalam menentukan masa depan bangsa, apabila stabilitas keamanan politik dapat terjaga maka pembangunan daerah juga akan berjalan maksimal.
“Kegiatan ini sangat penting, sebagai pemilih di zaman teknologi sekarang ini tentu aktif melihat perkembangan soal Pemilu di media sosial, untuk itu Saya harapkan kita semua untuk bijak dalam menangkap informasi sebagai bentuk menjaga stabilitas,” harap Ismail.
Tidak hanya itu, Staf Ahli Bidang Sosial, Budaya, Politik, dan Kebijakan Publik Kemenaker RI juga menekankan kepada peserta kegiatan untuk tidak apatis terhadap Pemilu, menurutnya satu suara pemilih sangat berpengaruh.
“Gambaran partisipasi pemilih di Gorontalo melebihi angka rata-rata nasional, kita berada pada angka 86% sedangkan rata-rata nasional itu hanya 81%, targetnya pun hanya 77% sehingga kalau kita bisa capai 90% atau bahkan 100% tentu ini sangat luar biasa,” jelasnya.
Sebagai akhir, Ismail mengajak kepada peserta yang hadir untuk dapat memastikan masing-masing apakah sudah masuk pada Daftar Pemilih Tetap (DPT), jika didapati belum terdaftar maka bisa dilaporkan kepada Kepala Desa setempat untuk diproses sebagai pemilih.
Kegiatan ini berlanjut dengan diskusi teknis Pemilu bersama Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Idris Usul dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Fadliyanto Koem. Diketahui Kepala Badan Kesbangpol provinsi Muh. Ali Imran Bali turut hadir mendampingi Penjagub Gorontalo.
Pewarta : Fadil