Kabupaten Gorontalo, Kominfotik – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasri Ainun Habibie milik Pemerintah Provinsi Gorontalo kini miliki layanan Hemodialisa. Hemodialisa merupakan unit pelayanan kesehatan cuci darah bagi pasien yang mengalami gangguan ginjal.
Ruangan yang dilengkapi dengan lima buah bed dan lima mesin hemodialisis ini, diresmikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono didampingi Penjabat Sekretaris daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki, Senin (23/10/2023).
Melalui sambutannya mewakili Penjabat Gubernur Budiyanto Sidiki menyampaikan, keberadaan layanan hemodialisa ini sejalan dengan program prioritas daerah Provinsi Gorontalo di tahun 2023-2026. Yaitu tentang peningkatan sumber daya manusia serta peningkatan kualitas sarana dan prasaranan di bidang pendidikan dan kesehatan. Sehingganya rumah sakit menjadi salah satu bagian paling penting untuk mewujudkan hal tersebut.
Selain itu pula, Pemprov Gorontalo pada tanggal 7 September 2023 disebutkan telah menandatangani pernyataan komitmen bersama, dukungan pelaksanaan layanan prioritas dengan seluruh rumah sakit yang menjadi lokus layanan prioritas. Serta perjanjian kerjasama dengan rumah sakit pengampu sesuai yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan.
“Oleh sebab itu salah satu yang kami dorong adalah layanan yang hari ini Insyaallah diresmikan oleh pak Wamen. Kami sampaikan juga bahwa di Provinsi Gorontalo ini penyakit ginjal termasuk yang terbesar juga sebagai penyakit rawat nginap. Dengan dibukanya layanan ini, Alhamdulillah bertambah lagi rumah sakit yang menyediakan layanan hemodialisis. Tentu kita inginkan akses pelayanan kesehatan masyarakat di Provinsi Gorontalo semakin meningkat,” ujar Budi.
Di tempat yang sama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan, sejauh ini akses untuk layanan kesehatan gagal ginjal kronis, masih terkonsentrasi di kota-kota besar dan itu berakibat pada panjangnya antrian pasien cuci darah. Sehingga Kementerian Kesehatan RI melakukan strategi untuk membangun pusat-pusat cuci darah di tempat-tempat yang tidak hanya kota besar, tetapi juga di rumah sakit atau klinik-klinik di daerah.
“Mudah-mudahan selain di RS Hasri Ainun Habibie ini, kami pemerintah pusat bisa menambah lagi instalasi cuci darah di rumah sakit atau klinik lain. Sehingga kalau bisa tidak hanya terkonsentrasi di RS ini,” paparnya.
Keberadaan layanan hemodialisa sendiri, merupakan Kerja Sama Operasional (KSO) RS Ainun Habibie dengan penyedia alat atau pihak ketiga.
Pewarta Echin