Kota Gorontalo, Kominfotik – Penjabat Gubernur Ismail Pakaya menyambut baik penerapan program Sinergi dan Kolaborasi Untuk Akselerasi Layanan Dasar (SKALA) di Provinsi Gorontalo. Hal tersebut disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Persiapan Komite Program SKALA Tingkat Provinsi, di ruang Dulohupa Kantor Gubernuran, Kamis (21/9/2023).
“Hal pertama yang ingin saya sampaikan adalah ucapan terima kasih kepada Kedutaan Besar (Kedubes) Australia dan pemerintah pusat, karena telah memilih dan memercayakan program ini pada provinsi Gorontalo. Terima kasih karena telah menjadikan kami lokus dari program SKALA,” ujarnya.
SKALA merupakan sebuah program kerja sama dari Kedubes Australia yang bertujuan untuk mendukung pengurangan kemiskinan dan ketimpangan melalui peningkatan ketersediaan layanan dasar. Oleh karena itu, program ini diharapkannya dapat memberikan dampak signifikan terhadap kemajuan dan kesejahteraan di Gorontalo.
“Harapan saya layanan ini dapat meningkatkan ketersediaan layanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan di daerah kita. Diharapkan juga program kolaborasi ini dapat menjawab setiap isu yang ada di provinsi,” harap Ismail.
Staf Ahli Bidang Sosial, Politik dan Kebijakan Publik Kemenaker RI itu turut membeberkan banyaknya kondisi dan capaian pembangunan daerah yang kurang baik. Di antaranya adalah masalah pendidikan, masalah kesehatan, angka kemiskinan yang masih masuk lima tertinggi nasional, dan persoalan tengkes yang tidak kunjung selesai.
Menurutnya, hal tersebut merupakan sinyal kuat yang menandakan adanya permasalahan dalam manajemen tata kelola penyelenggaraan pelayanan dasar. Olehnya, program SKALA diminta Ismail dapat menjawab persoalan berkaitan dengan pelayanan dasar tersebut.
“Masalah kita ini banyak, kalau di pendidikan itu persoalan guru-guru honorer yang tidak masuk database dan belum PPPK, kalau di kesehatan itu adalah angka tengkes yang masih cukup tinggi itu masih 23,8 persen, kemiskinan juga masih 15,15 persen, lima tertinggi nasional, kemiskinan ekstrem masih 4,28 persen. Olehnya, saya inginnya adanya Gorontalo yang jadi lokus program SKALA dapat menjawab persoalan-persoalan tersebut,” pintanya.
Diketahui, Gorontalo menjadi salah satu dari 12 provinsi yang menjadi lokus kerja program SKALA periode 2023-2030. 12 provinsi itu di antaranya adalah Provinsi Aceh, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku serta Papua. Ditambahkan dengan Papua Barat, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Barat.
Pewarta : Sella/Fadil