Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, turut prihatin terkait penempatan guru mengajar tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Menurutnya, masih banyak sekolah yang kekurangan guru sehingga guru lainnya terpaksa mengisi kekosongan tersebut, padahal tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang didalami.
Keprihatinan Penjagub ini, membuatnya akan menata ulang pengaturan penempatan guru. Ia menginginkan pendidikan yang ada di wilayah Gorontalo bisa tersebar secara merata.
“Saya mau menata ulang penempatan guru, karena ada guru yang mengajar tidak sesuai kompetensinya. Ada sekolah yang satu guru tidak ada, kemudian mereka mengajar tidak sesuai dengan background masing-masing,” ungkap Penjagub saat membuka rapat persiapan Komite Program Provinsi Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar (SKALA), bertempat di ruang Dulohupa Kantor Gubernur, Kamis (21/9/2023).
Tidak hanya kekurangan guru, Penjagub menyebut ada juga sekolah yang masih terbatas mengenai sarana dan prasarana. Ia memberi contoh persoalan akses ke sekolah yang cukup jauh dijangkau siswa. Olehnya, pihak Pemerintah Gorontalo telah menyediakan layanan bus sekolah yang berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan.
“Ada sekolah yang sudah dioperasikan layanan bus sekolah yang disewa oleh Pemerintah Provinsi, agar mempermudah akses perjalanan siswa ke sekolah. Bis ini dijamin aman,” tutup Ismail.
Tidak hanya membahas soal pendidikan, rapat koordinasi komite program SKALA tingkat provinsi Gorontalo ini ikut membahas tentang standar pelayanan minimal, pengelolaan keuangan publik, data dan analisis, serta kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial.
Pewarta : Winda/Fadil