Kota Gorontalo, Kominfotik – Penurunan inflasi Provinsi Gorontalo dalam setahun periode Juli 2022 hingga Juli 2023 terjadi sangat signifikan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Pengendalian Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Sultan Kalupe saat melaporkan potret pengendalian ekonomi provinsi pada Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Triwulan II, di Hotel Aston, Selasa (22/8/2023).
“Inflasi kita itu pak gubernur sangat mengalami penurunan, kalau kita bandingkan antara bulan Juli 2022 dengan Juli 2023. Pada Juli 2022 ini secara year on year (yoy) itu 4,58 persen, sedangkan di Juli 2023 itu 1,74 persen, lebih rendah dibandingkan nasional yang sebesar 3,08 persen,” jelas Sultan.
Ia menjelaskan capaian inflasi tersebut merupakan terendah ketiga nasional setelah Jambi dan Sulawesi Barat. Sementara itu, katanya untuk komoditas utama penyumbang inflasi yoy periode Juni 2023 tidak jauh berbeda dengan komoditas utama penyumbang inflasi di tahun 2022.
“Komoditas utama penyumbang inflasi kita ini sama dari tahun ke tahun yaitu bensin 0,89 persen, beras 0,61 persen dan rokok putih sebesar 0,14 persen, dan untuk penyumbang deflasi adalah cabai rawit -0,48, kemudian bawang merah -0,38 dan minyak goreng -0,35,” imbuhnya.
Keberhasilan yang dicapai dalam menurunkan inflasi hingga tiga terendah itu tentunya tidak lepas dari langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah. Dibeberkannya langkah konkret yang telah dilakukan pemerintah adalah strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Penurunan inflasi yang terjadi sangat signifikan itu juga didorong oleh banyak upaya yang telah dilakukan Pemprov dan TPID sepanjang tahun 2023. Beberapa upaya yang telah dilakukan seperti melaksanakan High Level Meeting setiap menghadapi HBKN, melaksanakan pasar murah bersubsidi, memantau harga dan stok pangan di pasar tradisional, menyalurkan bantuan pangan ke kabupaten/kota, serta memberikan bantuan bibit cabai rawit, tomat dan lain-lain untuk ditanam masyarakat secara mandiri.
Rakorev itu juga turut membahas langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi fenomena Elnino pada 2023 ini. Diantaranya seluruh pihak diimbau untuk terus memonitor info BMKG terkait Elnino, selain itu masyarakat juga diminta untuk menghemat air, dan menampung air ketika hujan. Optimalisasi pengelolaan sumber daya air seperti waduk dan bendungan, juga harus dilakukan.
Pewarta : Sella/Winda