Kota Gorontalo, Kominfotik – Seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2023 berbeda dengan seleksi sebelum-sebelumnya. Seleksi dilakukan secara ketat pada 40 siswa siswi dengan aplikasi Transparansi Paskibraka Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) baik untuk tingkat provinsi maupun nasional.
“Alhamdulillah seleksi tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumya. Kami melaksanakannya dengan baik, sesuai peraturan yang ada, tanpa memandang latar belakang dan golongan dari siswa siswi peserta seleksi,” ungkap Kepala Dinas Wahyudin A. Katili, Selasa (15/8/2023).
Wahyudin mengungkapkan seleksi tahun ini juga dilakukan dengan baik tanpa memandang latar belakang dan golongan tertentu. Dari 27 orang, terpilih dua orang untuk diseleksi ke tingkat nasional.
Hasilnya, terpilih dua siswa siswi terbaik utusan Gorontalo, yakni Dicky Wahyudi Akhiri (16) dari SMA Negeri 1 Gorontalo Utara, dan Aqila Najwa Tojib (16) dari MAN Model Kota Gorontalo. Sisanya 25 orang menjadi Paskibraka tingkat provinsi.
Kedua siswa siswi itu sudah diberangkatkan ke Jakarta sejak tanggal 21 Juli 2023 untuk pemusatan latihan. Sementara, Paskibaraka tingkat provinsi sudah mengikuti karantina sejak tanggal 1 Agustus di Hotel El Madinah.
Telah melaksanakan gladi bersih di Halaman Rujab Gubernur Gorontalo pada pagi tadi, kesiapan fisik maupun mental Paskibraka dinilai Wahyudin sudah matang. Selama karantina, pihaknya juga telah memaksimalkan pelatihan hingga memperhatikan kesehatan dengan menjaga pola makan peserta.
“Hari ini kita langsung laksanakan gladi bersih dari pagi hingga siang hari, kita tidak laksanakan lagi pada sore hari agar anak-anak juga kondisinya bisa terjaga. Mereka juga akan harus melakukan persiapan pada pelantikan malam nanti hingga tanggal 17 Agustus,” ungkap Wahyudin.
Ditambahkan Kepala Bidang Pemuda Dispora Provinsi Gorontalo, Yusnan Ahmad, seleksi dilaksanakan selama 3 hari sejak tanggal 15 – 17 Mei 2023 mulai dari tes kesehatan, kepribadian, dan kesamaptaan. Adapula tes PBB, intelegensi umum dan wawasan kebangsaan. Dihari ketiga, dilakukan pemantauan terakhir dan hasil seleksi.
“Seleksi kita lakukan secara profesional. Peserta kita pilih berdasarkan intelektual dan kemampuan mereka, dan setiap hasil nilai yang di input Melalui Aplikasi Transparansi Paskibraka BPIP Pusat sudah tidak bisa di rubah lagi, ” ungkap Yusnan.
Pewarta : Mila