Kurikulum Merdeka Terhambat Bandwith, SMKN 1 Marisa Minta Diskominfotik Jadi Mediator ke Telkom

Kepala Sekolah SMK 1 Marisa Kamal Abubakar Saleh, memberikan arahan dalam pembukaan kegiatan Remaja Cakap Digital di aula SMK 1 Marisa, Kabupaten Pohuwato, Rabu (26/7/2023). (Foto : Haris)

Pohuwato, Kominfotik – Pembelajaran siswa siswi melalui kurikulum merdeka di SMKN 1 Marisa rupanya belum berjalan maksimal. Ini dikarenakan bandwith yang digunakan belum memenuhi kebutuhan anak didik.
Hal ini membuat SMKN 1 Marisa meminta Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Gorontalo menjadi mediator ke Telkom agar kendala ini bisa terselesaikan.

“Kami mengharapkan ada tambahan bandwith, dengan kehadiran Kominfo hari ini di sekolah, siapa tahu bisa memediasi dengan Telkom agar proses pembelajaran lebih efisien,” jelas Kepala Sekolah SMK 1 Marisa Kamal Abubakar Saleh, usai mengikuti pembukaan kegiatan Remaja Cakap Digital di aula SMK 1 Marisa, Kabupaten Pohuwato.

Menurutnya dari sisi ketersediaan sarana untuk penggunaan wifi sudah berusaha secara maksimal, namun dalam keseharian masih terkendala dengan bandwith yang rendah, sehingga kebutuhan saat ini belum bisa mencakup kebutuhan secara keseluruhan, baik itu peserta didik maupun kebutuhan lainnya seperti pemanfaatan lokasi sekolah untuk pelatihan.

“Harusnya kita dibantu secara digitalisasi, akhirnya kita kembali lagi dengan apa yang tersedia, yang penting pembelajaran hari itu berjalan,” kata Kamal.

Dukungan IT terutama dengan ketersediaan bandwith yang baik menurut Kamal sangat membantu pencapaian dalam pembelajaran anak-anak siswa.

SMKN 1 Marisa memiliki 10 konsentrasi diantaranya jurusan teknik komputer jaringan, teknik konstruksi dan teknik bangunan, teknik sepeda motor, teknik mesin, dan nautika kapal. Saat ini SMKN 1 Marisa mendidik 600 orang siswa dengan ketersediaan guru dan pegawai sebanyak 64 orang.

Pewarta : Anie

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI