Kota Gorontalo, Kominfotik – Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya memaparkan isu dan permasalahan pembangunan di daerah saat menerima peserta didik Sespimti Dikreg ke-32 Tahun 2023 dalam rangka kegiatan Praktik Kerja dalam negeri (PKDN) Pokjar X Wilayah Provinsi Gorontalo. Beberapa isu dan permasalah yang dipaparkan diantaranya kondisi kemiskinan ekstrem dan beban ganda permasalahan gizi.
“Kemisikinan di Gorontalo itu, komoditi terbesar yang sangat berpengaruh adalah beras, itu nomor satu. Jadi kalau kita kena dampak elnino khususnya pada beras, kemungkinan angka kemiskinan Gorontalo itu bisa naik lagi,” ungkap Ismail.
Penjagub Ismail menjelaskan presentase penduduk miskin ekstrem mengalami penurunan 0,38 persen dari tahun 2021 atau mencapai 4,28 persen di tahun 2022. Sementara Kabupaten Gorontalo merupakan daerah dengan kemiskinan ekstrem tertinggi dengan angka sebesar 6,92 persen, dan Kota Gorontalo menjadi daerah dengan kemiskinan ekstrem terendah pada angka sebesar 0,47 persen.
Selanjutnya, ia menjelaskan Gorontalo merupakan salah satu daerah dengan beban ganda permasalahan gizi yang terdiri dari undernutrition, overweight, obesitas, dan defisiensi mikronutrien. Termasuk tengkes dengan prevalensi balita pada yang terus menurun, tetapi angkanya masih tinggi. Sementara prevalensi obesitas pada usia dewasa (>18 tahun) semakin meningkat dan target 2024 diharapkan tidak meningkat dari 21,8 persen.
Berikut, persentase keluhan kesehatan tertinggi Provinsi Gorontalo yang mengalami kenaikan sebesar 4,79 persen jika dibandingkan tahun 2021
yang sebesar 31,06 persen. Hal ini menjadikan Gorontalo sebagai provinsi dengan keluhan kesehatan tertinggi ke-2 secara nasional dengan angka mencapai 35,85 persen.
“Saya juga baru tau kalau ada indikator keluhan kesehatan. Ini aneh, padahal kita termasuk provinsi dengan indeks kebahagiaan tertinggi. Kita sudah miskin, banyak mengeluh, tapi bahagia,” gurau Ismail.
Adanya peserta didik Sespimti Dikreg ke-32 diharapkan dapat memberi masukan terhadap strategi pembangunan di daerah. Selain permasalahan tadi, keamanan jelang pemilu tahun 2024 juga diharapkan dapat menjadi perhatian, sebagaimana tema praktek kerja Sespimti kali ini yakni Strategi pengelolaan kamtibmas guna menghadapi pesta demokrasi dalam rangka Indonesia maju.
Peserta peserta didik Sespimti Dikreg ke-32 wilayah Provinsi Gorontalo berjumlah delapan orang dengan rincian tujuh orang dari Polri berpangkat Kombes dan satu orang dari TNI angkatan laut berpangkat kolonel. Peserta didampingi tiga orang perwira pendamping yakni Brigjen Pol Iswahyudi, Kombes Pol Fauzi Bhakti Mochji, dan Kombes Pol Zarialdi.
Pewarta : Mila