Kota Gorontalo, Kominfotik- Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Gorontalo, menjadi pelopor disiplin pegawai. Menurutnya, BKD yang merupakan penanggungjawab kepegawaian harus bisa memberi contoh yang baik untuk seluruh ASN.
“Kalau di Agama itu khususnya untuk kita yang muslim, jika memerintahkan orang untuk displin kemudian dia tidak disiplin, dosanya lebih berat. Jadi saya inginkan Badan Kepegawaian tidak ada yg mengeluh karena terlambat. Karena kitalah yang memantau, menyuarakan, menyampaikan, bahwa disiplin itu baik,” ujar Ismail saat melaksanakan Road Show dan memimpin rapat konsolidasi di BKD Provinsi, Jumat, (21/7/2022).
Pihak BKD melaporkan sejauh ini rekapitulasi kehadiran pegawai, ada dua kasus yang melanggar disiplin periode Januari – April dan sudah ditindak lanjuti. Periode Mei-Juni dalam ranger 1 – 5 hari, terdapat juga dua pegawai yang melanggar. Namun, klarifikasi sementara yang bersangkutan sedang merawat orang tua yang sakit. Menurut Ismail jika terdapat hal hal urgent seperti alasan tersebut, harusnya mengambil cuty ASN atau izin dengan alasan.
“Karena yang saya jadikan standar itu adalah di BKD. Bagi mereka yang tidak mampu mengikuti standar itu, pindahkan saja pak Kaban. Banyak staf – staf kosong di sekolah – sekolah SMA/SMK milik provinsi, biar sama sama belajar disiplin,” tegasnya.
Staf Ahli Bidang Sosial, Politik dan Kebijakan Publik, Kemenaker RI itu menyebut, bukan cuma BKD yang harus dijadikan pelopor tapi sebagai gubernur pihaknya juga harus menjadi pelopor. Setiap menghadiri undangan kegiatan, Ismail berusaha datang tepat waktu. Meskipun kadang kadang pihak yang mengundang memintanya untuk tidak masalah datang terlambat dengan alasan belum hadirnya tamu undangan lain.
Seperti roadshow sebelum sebelumnya, selain masalah disiplin pegawai, yang menjadi penekanan Ismail masih terkait netralitas ASN dan realisasi program kegiatan.
Pewarta : Echin