4 Kades di Boalemo “Curhat” Soal Digitalisasi ke Kadis Kominfotik

Kadis Kominfotik Provinsi Gorontalo Rifli Katili menerima empat Kades dari Boalemo di ruang kerja, Jumat (14/7/2023). (Foto.: Thomas)

Bone Bolango, Kominfotik – Empat kepala desa dari Kabupaten Boalemo bertandang ke Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik ( Kominfotik) Provinsi Gorontalo. Keempat kades ini “curhat” tentang pengembangan pelayanan digital di desa. Kades Salilama Salman Asmu, Kades Mananggu Noldi Thalib, Kades Tabulo Selatan Hais Halid, dan Kades Pontolo Himran Lukum bertemu Kadis Kominfotik Rifli Katili, di ruang kerjanya, Jumat (14/7/2023).

“Alhamdulillah kita datang di Kominfo ini, yang pertama untuk berkonsultasi tentang bagaimana layanan digitalisasi di desa, kemudian proses agar ini bisa maksimal dan berjalan dengan baik. Itu merupakan substansi tujuan kami untuk berkonsultasi ke pak kadis hari ini,” kata Salman Asmu.

Sementara itu Kades Mananggu Noldi Thalib mengungkapkan, untuk layanan aplikasi yang sudah dimiliki pihak desa saat ini masih belum berjalan dengan maksimal, karena ada banyak kendala yang dihadapi.

“Pertama tentang penguasaan masyarakat terhadap IT, kemudian SDM juga jadi masalah, selanjutnya masalah jaringan, lalu masalah sosialisasi kepada masyarakat secara langsung yang membuat banyak hambatan juga,” terang Noldi.

Menjawab keresahan yang dihadapi oleh kades, Rifli Katili berjanji akan mendukung usaha dan niat baik dari kepala desa ini.

“Kami dari Kominfotik mensupport usaha dan itikad baik dari kepala desa, serta mengusahakan agar kades bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat, terukur, dan tuntas,” kata Rifli.

Riflli menjelaskan, Dinas Kominfotik memiliki program Gorontalo Digital yang sasarannya adalah desa dan kelurahan se Provinsi Gorontalo, dengan menggunakan aplikasi SIDEKA-NG yang merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kominfo dan Kementerian Desa.

Aplikasi ini menurut Rifli sangat tepat digunakan oleh desa dan kelurahan, karena gratis dan aplikasi ini menjadi rujukan bagi desa/kelurahan.

“ Dari data KemenPAN, puluhan ribu aplikasi menganggur. Terlalu banyak program dan aplikasi, namun tumpang tindih dan tidak saling mengetahui,” ungkap Rifli.

Rifli bersama jajarannya berjanji akan turun ke desa untuk memberikan dukungan dalam pengembangan digitalisasi pelayanan di desa.

Pewarta : Anie

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI