KAB. GORONTALO, Kominfotik – Situs fosil kayu di Desa Tohupo, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo menarik minat Sekretaris Jenderal Global Geopark Network (GGN) Guy Martini. Ia terkesan ada fosil kayu yang tertanam di dasar tanah dan nampak setelah tergerus aliran sungai.
Fosil kayu Tohupo yang ditaksir berusia sekitar 23 juta tahun lalu itu diduga tertimbun karena aktivitas vulkanik. Keberadaannya berada sekitar 10 meter dari total tinggi tebing 40 meter.
“Situs ini butuh studi lebih lanjut, kami punya spesialis internasional (terkait fosil kayu). Ini akan menjadi atraksi yang luar biasa untuk geopark,” kata Martini di sela-sela kunjungannya, Selasa (11/7/2023).
Untuk menjaga warisan alam yang unik ini, ia berharap pemerintah dan penduduk setempat tetap melestarikannya. Caranya dengan tidak merusak atau mengambil bagian fosil kayu yang ada.
“Penduduk lokal harus menjadi pelindung situs ini, jangan biarkan siapapun untuk mengambil dan membawanya pulang,” imbuhnya.
Pria asal Perancis itu yakin masih banyak kayu purba yang berubah menjadi batu di sekitar lokasi. Kondisi ini menurutnya menjadi potensi untuk penelitian, pariwisata dan pengembangan ekonomi masyarakat setempat.
Guy Martini menjelaskan hanya terdapat beberapa geosite di dunia dengan keunikan fosil kayu seperti di Tohupo. Ia menyebut Thailand, Yunani dan Jepang juga punya situs yang sama dengan keunikannya masing-masing.
Kunjungan Sekjen GGN didampingi tim dari Bapppeda Provinsi Gorontalo, Tim Aspiring Geopark dan Pemda Kabupaten Gorontalo itu menjadi kunjungan hari keempat. Selain fosil kayu Tohupo, Martini juga melihat geotermal di Pentadio Resort, Danau Limboto dan rumah adat Bantayo Poboide atau rumah adat di Kabupaten Gorontalo.
Pewarta: Isam