Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu mengapresiasi keikutsertaan Pemprov Gorontalo di program “Motabi Kambungu” yang digelar di Kecamatan Sumalata Timur, Rabu (14/6/2023). Keikutsertaan Pemprov diniali sebagai bentuk perhatian dan komitmen Penjabat Gubernur Ismail Pakaya.
“Pada saat serah terima jabatan Penjabat Gubernur, beliau menyampaikan akan menghadiri langsung program Motabi Kambungu. Ini mengindikasikan perhatian beliau terhadap pelayanan langsung kepada masyarakat,” puji Thariq.
Dikatakan mantan Wakil Bupati Gorut itu, program motabi kambungu ia cetuskan usai dilantik sebagai bupati pada 27 Juni 2022 kemarin. Thariq sadar hanya punya waktu satu tahun enam bulan untuk menyelesaikan program dan janji politiknya.
“Di tahun 2022 kemarin hanya lima kecamatan, tahun ini kami targetkan bisa selesai di 11 kecamatan,” imbuhnya.
Awalnya program ini diberi nama keroyok desa. Bermula dari keluhan warga transmigran yang kesulitan mengurus akta tanah karena harus ke kabupaten dan ke ibu kota provinsi. Ia berharap dengan turun langsung bisa mendekatkan berbagai layanan pemerintah di kabupaten.
“Motabi Kambungu itu diambil dari kata motabiya yang artinya rindu. Kami beri nama motabi kambungu artinya rindu atau cinta kampung,” bebernya.
Di tempat yang sama, Penjabat Gubernur Ismail Pakaya menilai program semacam ini penting untuk memberikan layanan kepada masyarakat. Pihaknya ingin terlibat supaya bisa berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten.
“Dari enam kabupaten/kota baru dua kabupaten yang melakukan pelayanan langsung di tingkat kecamatan yakni Pohuwato dan Gorut. Dua Minggu lalu saya ikut program Gebyar SMS di Taluditi, hari ini di Sumalata Timur”, ujarnya.
Beragam bantuan untuk Gorut yang tersebar di sejumlah OPD dibagikan Penjagub Ismail senilai Rp2 miliar. Beragam layanan pemerintahan seperti Samsat keliling, dukcapil, kesehatan, pertanian, UMKM dan banyak lain dihadirkan berkolaborasi dengan pemda setempat.
Pewarta : Isam