Penjagub Sudah Terterima Secara Adat di Gorontalo

Penjagub Gorontalo Ismail Pakaya didampingi istri dan Wali Kota Gorontalo Marten Taha juga didampingi istri dalam balutan pakaian adat takowa kuning, pada prosesi adat Mopotilolo untuk Penjagub Ismail di Rujab Wali Kota Gorontalo, Sabtu (27/5/2023). Foto – Valen

Penjabat Gubernur Ismail Pakaya telah terterima secara adat Gorontalo. Ia bersama istri Fima Agustina sudah disambut adat Mopotilolo di lima kabupaten dan satu kota sejak dilantik pada 12 Mei 2023 kemarin.

Gorontalo dalam prespektif adat dikenal dengan lima negeri adat atau u duluwo limo lo pohalaa (dua negeri bersaudara dari lima negeri adat). Lima negeri adat dimaksud yakni Pohalaa Suwawa, Pohala Hulandalo (Kota – Kabila – Hunginaa), Pohalaa lo Limutu (Batudaa – Limboto – Paguyaman dan Kwandang – Tilamuta), Pohalaa Bulango dan Pohalaa Atinggola .

Penyambutan adat Mopotilolo untuk Penjagub Ismail berakhir di Kota Gorontalo, Sabtu (27/5/2023). Ia diterima oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo beserta para pemangku adat di Rumah Dinas.

Tarian longgo atau tarian perang Gorontalo yang diiringi tabuhan genderang menjadi prosesi awal yang dilewati Ismail bersama istri. Prosesi diawali dengan penyerahan persembahan adat dan dilanjutkan dengan memberikan suguhan minuman dan makanan tradisional. Terakhir ditutup dengan pembacaan doa oleh tokoh agama.

“Kami jajaran Pemerintah Kota Gorontalo menyatakan siap mendukung pemerintahan di bawah kepemimpinan bapak Ismail Pakaya sebagai pejabat gubernur. Kami siap berkolaborasi dan bersinergi untuk mewujudkan harapan masyarakat khususnya yang ada di Kota Gorontalo,” ujar Marten Taha.

Mopotilolo menandakan seorang pejabat sudah terterima di daerah tersebut. Bagi warga Gorontalo yang dikenal dengan falsafah adat bersendi sara dan sara bersendi kitabullah, seorang pejabat daerah belum bisa beraktivitas di daerah tersebut jika belum menjalani Mopotilolo.

Pewarta: Isam

 

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI