Penjagub Gorontalo Ramah Tamah dengan Rusli dan Hamka

Penjagub Gorontalo Ismail Pakaya (batik biru) bersama istri Fima Agustina foto bersama Gubernur Gorontalo ketiga Rusli Habibie dan istri Idah Syahidah. Mereka bertemu saat silaturahmi dengan tokoh tokoh Gorontalo di Rumah Makan Bandar Djakarta Ancol, Jumat (12/5/2023). (FOTO: Dzakir – BPPG).

JAKARTA, Diskominfotik – Gerak cepat dilakukan Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya usai dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Jumat (12/5/2023). Malam hari Ismail bersama Istri Fima Agustina menggelar silaturahmi dan ramah tamah dengan tokoh tokoh Gorontalo di Jakarta bertempat di Rumah Makan Bandar Djakarta, Ancol.

Selain dihadiri pengurus Lamahu dan KKIG Pusat, ramah tamah dihadiri Gubernur Gorontalo ketiga Rusli Habibie dan Penjabat Gubernur kedua Hamka Hendra Noer. Sejumlah pimpinan OPD Pemprov ikut mendampingi.

Dikatakan Staf Ahli Bidang Sosial, Politik dan kebijakan publik Kemenaker RI itu, Provinsi Gorontalo bukan hal asing baginya. Ia menyebut lahir di ujung Timur dan terakhir bekerja di ujung Barat Gorontalo.

“Banyak berita yang sudah beredar saya lahir di Surakarta, padahal aslinya di Suwawa. Saya bekerja di Kabupaten Gorontalo sejak zaman bupati Pak Ahmad Pakaya tahun 2000. Tugas di Pohuwato hampir empat tahun. Sehingga ujung Timur sampai ujung Barat, Pohuwato sudah saya alami. Lahir di ujung Timur bertugas terakhir di ujung Barat,” kata Ismail memperkenalkan diri.

Sebagai penjabat baru, ia berharap dukungan dan kolaborasi semua pihak termasuk para tokoh tokoh Gorontalo. Lebih khusus dukungan dari mantan gubernur dan penjabat gubernur sebelumnya.

“Kami mohon dukunggan dari Pak Rusli yang dua periode menjadi gubernur, Pak Hamka setahun jadi PJ. Juga bapak bapak yang sudah berkontribusi pembentukan provinsi. Kami harus bermitra dengan forkopimda, DPRD, tokoh masyarakat dan sebagainya,” pintanya.

“Tadi sempat bicara dengan Pak Rusli rumah dinas itu olatiliyo (angker), tapi saya sudah bicara dengan wartawan tadi saya ingin tinggal di situ,” katanya setengah bercanda.

Ismail berkomitmen ingin tinggal dan menghabiskan waktunya di Gorontalo. Sejumlah undangan luar daerah saat ini ia urungkan untuk fokus terhadap kampung halamannya.

‘tadi saya sudah dapat undangan ke Bandung Minggu depan. Saya khawatir kalau saya hadir jadi perbincangan di warung kopi. Dipo satu Minggu te PJ botiye poli maa nao’nao (belum seminggu sudah jalan jalan),” katanya dengan bahasa Gorontalo.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI