Beras Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Gorontalo

Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer (kiri) memberikan sambutan pada High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bertampat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Jumat (17/3/2023). (Foto: Fikri-Kominfotik)

Kota Gorontalo, Kominfotik – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat inflasi pada Februari 2023 sebesar 5,78 persen (year on year/yoy). Komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Gorontalo adalah beras sebesar 0,0616 persen.

“Saat ini beras merupakan komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Gorontalo karena ada kenaikan harga,” kata Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer dalam sambutannya saat membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Jumat (17/3/2023).

Akan tetapi ditambahkan Penjagub, beras menjadi komoditi utama penyumbang inflasi bukan hanya terjadi di Gorontalo tapi juga secara nasional. Hal ini diakibatkan harga beras di pasaran mengalami lonjakan. Sementara untuk pasokan beras sendiri, Hamka memastikan pasokan beras di Gorontalo masih mencukupi.

“Bulog itu sebenarnya stoknya berlebihan. Untuk itu tadi kami mengusulkan ke pak Wali Kota kiranya dapat menyediakan lapak khusus di pasar sentral untuk Bulog menjual komoditasnya. Kami butuh peran Bulog, agar harga beras terkendali,” jelas Hamka

Lebih lanjut, Hamka menuturkan dalam mejaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), TPID kabupaten dan kota diminta melakukan pemantauan langsung harga di lapangan khususnya beras, minyak goreng dan cabe rawit.

Selain itu, bupati/walikota juga diminta mengintensifkan operasi pangan murah yang menjual sembako dengan harga distributor.

“Imbau juga masyarakat untuk tidak melakukan aksi memborong kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadan dengan membuat video imbauan belanja yang bijak,” tutup Hamka.

 

Pewarta: Nova

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI