SEMARANG, Diskominfotik – Tugas untuk menghadiri seminar pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari Pemkot Semarang dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Kadis Kominfo dan Statistik Pemprov Gorontalo Rifli Katili untuk “mencuri” ilmu. Seolah tidak puas mendengarkan materi, Rifli didampingi dua orang staf mengintip bagaimana SPBE dilaksanakan Pemprov Jawa Tengah, Kamis (16/3/2023).
Setidaknya ada tiga hal yang ingin dipelajar untuk meningkatkan indeks SPBE Gorontalo, yakni kebijakan internal, tata kelola serta manajemen SPBE. Pemprov Jawa Tengah, sebagaimana daerah daerah di pulau Jawa pada umumnya, dipandang progresif dalam pelaksanaan digitalisasi layanan pemerintahan.
“Indeks SPBE kita tahun 2022 di angka 2.48 poin. Ini tentu saja belum cukup untuk memenuhi harapan publik, termasuk juga dari DPRD. Makanya mumpung kami lagi di Semarang jadi sekalian kita belajar best practice pengelolaan SPBE di Pemprov Jateng dan Kota Semarang,” katanya.
Hal lain yang membuat Rifli terkesan yakni tentang pengelolaan data statistik. Dinas Kominfo Jateng menyiapkan panel khusus untuk berbagi pakai data data secara elektronik. Tidak sampai di situ, data statistik yang terkumpul diolah secara otomatis menjadi informasi yang mudah dicerna masyarakat.
“Jadi ada panel (dashboard) khusus bagi wali-wali data untuk menginput. Kita enggak repot lagi harus minta tiap bulan dari OPD dan data itu bisa diambil oleh siapa saja yang membutuhkan. Disajikan bukan hanya data mentah tapi langsung diolah by system menjadi informasi,” imbuhnya.
Selain berkunjung ke Pemprov Jateng, Rifli dan rombongan juga mengintip pengelolaan Situation Room Pemkot Semarang. Ruang komando Wali Kota menjadi potret penerapan kota cerdas atau smart city. Selain layanan aduan warga, Situation Room juga menyajikan situasi kota, lalu lintas, termasuk pemantuan daerah rawan bencana.
Pewarta: Isam