Penjagub Hamka Apresiasi Dua Implementasi Proyek Perubahan Peserta PKN

Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer saat memberikan dukungan sebagai mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan Peserta PKN 1 Angkatan LV Tahun 2022 secara virtual di Ruang Kerja Rujab Wagub, Kota Gorontalo, Senin (5/12/2022). (Foto : Rian)

Kota Gorontalo, Kominfotik – Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer mengapresiasi dua implementasi proyek perubahan yang digagas oleh dua peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN). Hal ini disampaikannya saat memberikan dukungan sebagai mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan Peserta PKN 1 Angkatan LV Tahun 2022 secara virtual di Ruang Kerja Rujab Wagub, Kota Gorontalo, Senin (5/12/2022).

Dua peserta PKN 1 angkatan LV tahun 2022 yakni Budiyanto Sidiki sebagai Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapppeda) serta Sofyan Ibrahim sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM). Budi Sidiki mengangkat proyek leader dengan judul Membangun Ekosistem Tata Kelola Satu Data Berbasis Desa yang Berkelanjutan.

“Dari persoalan tersebut saya kira, apa yang sudah dilakukan saudara Budiyanto Sidiki dalam project leader kali ini telah sangat memenuhi harapan saya dan pemerintah Provinsi Gorontalo pada umumnya terutama terkait kolaborasi dan integrasi data,” ungkap Hamka.

Hamka menilai proper ini telah dilakukan dengan capaian yang luar biasa dan memberi dampak positif terhadap kebijakan strategis pembangunan daerah. Khususnya dalam persoalan ketidakvalidan data, dan perbedaan hasil data antara satu dengan lainnya.

Ia berharap penerapan proper ini dapat dilakukan secara nasional karena kemanfaatannya akan sangat dirasakan dalam meningkatkan kualitas tata kelola data. Selain itu hal ini juga akan berdampak pada perbaikan kualitas kebijakan dan pencapaian target- target pembangunan baik di pusat dan daerah.

Demikian halnya terkait implementasi proyek perubahan oleh Sofyan yang dinilai telah memenuhi harapan Pemprov Gorontalo dari sisi penguatan kompetensi ASN. Ia berharap proper ini tidak berhenti setelah PKN 1 berakhir serta ditindaklanjuti pada jangka menengah dan jangka panjang.

“Proyek perubahan saudara Sofian Ibrahim menjadi instrumen untuk memenuhi hak ASN dalam pengembangan kompetensi, minimal 20 jam pelajaran dan diharapkan akan menjadi bagian dalam meningkatkan training rate,” kata Hamka.

Selanjutnya Hamka meminta agar perkembangan pembelajaran 10:20:70 menjadi agenda kebijakan di level kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah lainnya. Sehingga penerapannya bisa dilakukan skala nasional.

Pewarta : Mila

Editor : Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI