Rusli Habibie Ajak Fadel Debat Terbuka Soal Jagung

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie didampingi wakilnya Idris Rahim saat memberikan keterangan pers usai buka puasa bersama mantan pejabat Pemprov Gorontalo di RM Meranti, Bone Bolango, Minggu (24/4/2022). (Foto: Salman).

BONE BOLANGO, Kominfo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengajak mantan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad untuk debat terbuka soal produksi jagung Gorontalo. Sikap itu diambil Rusli usai pernyataan Fadel yang menyebut produksi jagung Gorontalo turun dikaitkan dengan wacana pencalonan kembali dirinya sebagai gubernur yang dirilis sejumlah media beberapa hari terakhir.

“Tidaklah patut beliau memberikan penilaian buruk kepada kami yang sudah bekerja. Saya sebagai gubernur yang akan berakhir mengajak beliau untuk berdebat. Debat publik supaya tidak jadi fitnah, saya ajak berdebat,” kata Rusli saat menggelar konferensi pers usai buka puasa bersama puluhan mantan pejabat Pemprov Gorontalo di RM Meranti, Bone Bolango, Minggu (24/4/2022).

Rusli menilai pendahulunya itu harusnya banyak membaca dan merasa terkait dengan dinamika pembangunan di daerah. Ia tidak ingin statmen Fadel menjadi fitnah terlebih dikaitkan dengan wacana pencalonan Fadel sebagai gubernur untuk ketiga kalinya.

Beberapa data yang dibeberkan Rusli bahwa produksi jagung di masa Fadel hanya mentok pada satu juta ton. Berbeda halnya ketika di periode Rusli-Idris selama dua periode bahkan pernah menyentuh angka dua juta ton.

Rusli juga membeberkan produksi jagung dua tahun terakhir mengalami penurunan disebabkan pandemic covid-19. Beberapa kebijakan pemerintah pusat yang berpengaruh yakni tentang pupuk, pengurangan subsidi benih termasuk alsitan.

“Juga teman teman bupati dan kami sendiri, mengambil kebijakan untuk tidak menanam jagung di lereng lereng gunung yang kemiringannya di atas 15 persen. Sangat berbahaya untuk banjir dan lain-lain. Jadi tidak berkurang, tetap di atas satu juta ton,” bebernya.

Dilihat dari aspek kesejahteraan petani, Rusli menilai ia sudah berusaha keras agar harga jagung tetap stabil. Pandemi covid-19 yang melanda dunia tidak begitu terasa khususnya bagi petani jagung. Produksi melimpah, harganya stabil bahkan pemerintah dilarang ekspor tapi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI