Kesan Rusli Habibie Sembilan Tahun Dilayani Sebagai Gubernur

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie foto bersama dengan pegawai yang sehari harinya bekerja di dekatnya usai makan malam di restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (2/12/2021). Gubernur Rusli bercengkrama dan mengevaluasi anak buahnya jelang lima bulan berakhir jabatannya sebagai gubernur dua periode. (Foto: Dzakir – BPPG).

JAKARTA, Kominfo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bicara kesan dan pesan dilayani sebagai gubernur di hadapan anak buahnya. Ia sengaja mengumpulkan orang orang yang selama ini bekerja di dekatnya mulai dari pramusaji, sopir, protokol, humas, sespri, ajudan hingga perawat dan dokter gubernur.

“Provinsi Gorontalo sekarang banyak kemajuan itu bukan karena saya tapi andil dari kalian semua juga. Cleaning service juga terlibat. Intinya kalian harus kompak, profesional dan ihlas,” buka Rusli saat makan malam di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Rusli mengaku lima bulan jelang berakhir masa jabatannya, ia rindu dengan orang orang yang bekerja di dekatnya. Rindu tidak bisa lagi mengomeli satu persatu.

“Saya akan sangat merindukan momen seperti ini. Rindu karena tidak bisa marahi kalian lagi. Kalau saya masih mengomeli itu tandanya saya sayang kalian, tapi kalau saya diam saya benar benar marah,” kata Rusli.

Gubernur dua periode itu mengupas satu persatu kerja anak buahnya. Pramusaji misalnya. dinilai masih kurang tanggap dalam hal menyediakan makanannya maupun tamu VIP.

“Kadang kadang pramusaji sudah siap siap di meja, ketika saya tanya makan apa hari ini dia enggak tau? masih ditanya lagi ke dapur. Nanti kalau yang dimasak buaya mereka enggak bakal tau kalau saya enggak nanya,” kata Rusli sambil bercanda.

Kinerja protokol dinilai dari koordinasi dan ketepatan mengatur waktu kegiatan pimpinan. Ia mencontohkan, tahun 2019 lalu sempat terjadi insiden Bupati Boalemo kala itu Darwis Mooridu, marah marah ke protokol karena harus menunggu lama kehadiran gubernur.

“Kalau humas sudah cukup bagus tapi harus ditingkatkan lagi konten kontennya. Kalimat kalimatnya harus mudah dimengerti orang. Contohnya saya, kalau bicara dengan warga di kampung harus bercanda dulu. Kalau bicara terlalu ilmiah pasti enggak nyambung,” nilainya.

“Saya bilang ke sespri, kalau ada teman saya atau keluarga saya mau pindah jalani sesuai prosedur. Jangan karena dekat dengan saya, suratnya sudah difoto kirim ke saya. Saya enggak suka begitu, malah saya coret,” Rusli mengevaluasi.

Secara khusus, Gubernur Rusli meminta maaf jika selama sembilan tahun lebih menjabat gubernur ada salah dan khilaf. Ia berterima kasih selama ini sudah dilayani selayaknya seorang kepala daerah.

Pewarta: Isam/Ecyhin

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI