KABUPATEN GORONTALO, Kominfo – Banjir yang melanda Kecamatan Tabongo beberapa hari terakhir membuat Gubernur Gorontalo Rusli Habibie turun tangan. Warga di sekitar Desa Limehe Timur membutuhkan ekskavator untuk mengeruk sungai Buoyo yang meluap.
Sebagaian ruas sungai Buoyo sudah dangkal oleh sedimen dan sampah. Hujan yang mengguyur membuat daya tampung sungai menjadi kecil dan merembes ke rumah warga.
“(Banjir) di Batudaa ini kemarin kami sudah tanggulangi termasuk di Kecamatan Tibawa, Limboto Barat dan Gorut. Malam minggu terjadi lagi di Kecamatan Tabongo, saya tinjau mereka hanya butuh ekskavator untuk memperlancar aliran sungai. Nah hari ini kita turunkan ekskavator,” jelas Rusli.
Terkait dengan kebutuhan makanan warga, pihaknya sudah menyiagakan dapur umum dI Makorem 133/Nani Wartabone. Dapur umum ditugaskan untuk memberikan bantuan makanan siap saji bagi para korban termasuk di Kecamatan Tibawa, Limboto Barat, Batudaa dan sekitarnya.
Sementara itu, Camat Tabongo Jamaluddin Bobihu menjelaskan, banjir di Desa Limehe Timur dan sekitarnya terjadi dua kali. Pada Sabtu malam merendam dua dusun dengan 628 jiwa.
“Banjir kedua tadi malam sudah meluas ke 4 dusun sudah sekitar 964 jiwa, sehingga ini sangat memerlukan penangan yang cepat termasuk pengerukan sungai. Alhamdulillah dari pak gubernur sudah memberikan alat ekskavator untuk pengerukan sungai sekaligus memberikan bantuan makanan cepat saji,” katanya.
Dikatakannya, ada empat desa lain yang ikut terendam yakni desa Limehe, Limehe Barat, Moahudu dan Ilomangga. Keempatnya merupakan banjir kiriman dari sungai Alopohu di Kecamatan Tibawa.
“Kalau ini jalur sendiri dari gunung karena mungkin keadaan hutan sudah dialih fungsi sehingga air cepat turun ke rumah rumah ini. Airnya sudah sampai lutut, sehingga lumpur dalam rumah sudah 50 centi lah,” pungkasnya.
Pewarta: Nova/Isam