KOTA GORONTALO, Kominfo – Gubernur Gorontalo mengeluarkan kebijakan baru untuk mendorong percepatan vaksinasi covid-19 bagi lanjut usia (lansia) di daerah. Kebijakan itu diambil mengingat lansia menjadi sasaran yang paling rendah realisasi vaksinasinya yakni 2,09 persen di enam kabupaten dan kota.
“Tadi masalah vaksin, jadi pada hari Senin (wajib swab antigen bagi ASN) diajak juga lansia minimal dua orang (setiap ASN). Orang tua kita, tetangga atau kerabat,” kata Rusli saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi pimpinan OPD di Rujab Gubernur, Senin (17/5/2021).
Kebijakan ini diminta segera disosialisasikan pimpinan OPD kepada bawahannya. Sekda juga diminta segera membuat surat tertulis dan diberi tembusan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Ia berharap ASN bisa menjadi penggerak vaksinasi bagi lansia mengingat angkanya masih sangat rendah. Tidak saja berupa sosialisasi dan edukasi tetapi dalam bentuk nyata mengajak lansia untuk divaksin.
Data dari Dinas Kesehatan menyebut angka vaksinasi lansia dosis 1 di Provinsi Gorontalo sangat rendah. Kota Gorontalo menjadi yang tertinggi yakni 5,57 persen disusul Kabupaten Boalemo 3,83 persen dan Bone Bolango 1,81 persen.
Kabupaten Gorontalo Utara di angka 1,79 persen, Kabupaten Gorontalo 0,47 persen dan Pohuwato 0,53 persen.
“Untuk tenaga kesehatan dan pelayanan publik sudah bagus progresnya, yang masih kurang lansia. Mulai besok kita akan melakukan gebyar vaksinasi lansia. Jadi semua puskesmas melayani vaksinasi bagi lansia, di dikes provinsi juga ada pelayanan,” ungkap Kadis Kesehatan dr. Yana Yanti Sulaiman.
Cakupan vaksinasi dosis 1 bagi tenaga kesehatan di Provinsi Gorontalo dilaporkan sangat baik dengan capaian 101,5 persen. Begitu juga dengan pelayan publik di angka 63,10 persen.
Vaksinasi dosis 2 untuk nakes di angka 90,94 persen, lansia 1 persen dan pelayan publik 40,96 persen.
Pewarta: Isam