GORONTALO UTARA, Kominfo – Bagi sebagian warga Gorontalo, nama Kecamatan Tolinggula di Kabupaten Gorontalo Utara sudah familiar namun jarang dikunjungi. Jika tidak sedang ingin melintas ke Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah atau tidak sedang dalam rangka tugas maka daerah di ujung Utara Gorontalo itu jarang dijamah warga ibu kota.
Hal itu bisa dimaklumi dengan kondisi medan darat yang berliku nan menanjak yang harus ditempuh.Jaraknya yang “hanya” 117 KM dengan infrastruktur jalan yang mulus tidak sebanding dengan waktu tempuhnya. Ada semacam lelucon di antara warga kota, untuk tiba di Tolinggula tidak cukup terjaga tiga kali dari tidur saat menumpangi mobil.
Meski jauh secara geografis, namun Kecamatan Tolinggula dan sekitarnya tetap dekat di hati dan pikiran Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Sebagai mantan Bupati Gorontalo Utara, Tolinggula selalu ada dalam daftar prioritasnya.
Beberapa bukti berbicara demikian. Sejak beberapa tahun lalu, infrastruktur jalan Tolinggula Cs mendapat perhatian serius. Termasuk pembangunan jembatan Bogo-Bogo dan 17 jembatan kecil yang menghubungkan hingga ke desa paling ujung Cempaka Putih. Hampir semua desanya juga sudah teraliri listrik.
Termasuk untuk pelaksanaan Bakti Sosial NKRI Peduli yang digelar Gubernur Rusli, Senin (3/5/2021). Rusli didampingi istri Idah Syahidah datang untuk memberikan bantuan pangan bersubsidi serta menggelar pasar murah di Kecamatan Biau dan Kecamatan Tolinggula.
“Ibu Idah sekarang sudah anggota DPR RI. Saya sampaikan ke ibu, kalau sudah jadi sering sering turun ke bawah. Lihat apa yang dibutuhkan rakyat,” tutur Rusli saat menyerahkan simbolis bantuan pangan bersubsidi di Kecamatan Tolinggula.
Bagi Rusli, warga Tolinggula ada di hati. Mereka dipandang selalu mendukung kebijakan yang ia jalankan sejak bupati dan kini menjadi gubernur dua periode.
“Dulu kecamatan ini menyatu dengan Sumalata. Saya yang mekarkan jadi Biau dan Tolinggula. Alhamdulillah infrastrukturnya juga sudah baik,” kenangnya dalam suatu kesempatan menggelar acara serupa dengan warga nasrani di Tolinggula Cs pertengahan Desember lalu.
Kehadiran Bakti Sosial NKRI Peduli dan pasar murah disambut gembira warga sekitar. Mereka mengaku bersyukur bisa mengakses berbagai kebutuhan pokok dengan harga murah.
“Kondisi ekonomi sangat memprihatikan karena keadaan sekarang sangat sulit uang jadi masyarakat di sini sangat berterima kasih sekali dengan adanya pasar murah ini,” tutur Yati Mobiliu, Guru Tidak Tetap di MTs Tolinggula saat belanja di pasar murah.
Jika dihitung-hitung belanja secara paket yakni beras 5kg, gula 1kg, minyak 1 liter, telur 10 butir, rica, bawang merah, bawang putih masing masing 0,5 kg maka warga bisa menghemat sekitar Rp79.000 dibanding harga pasaran.
“Saya sangat senang. Pasar murah kan bisa melayani semua masyarakat dan harganya dapat dijangkau. Perbedaan harga lumayan pak dari pada beli di pedagang-pedagang. Misalnya telur Rp60.000 per 1 bak, di pasar murah beli Rp10.000 dapat 10 butir, jadi itu perbedaannya sangat murah, kata Rusli Hilmi warga Desa Tilote Jaya yang sehari hari berprofesi sebagai penarik becak motor.
Selain menggelar Bakti Sosial NKRI Peduli dan pasar murah, Gubernur Rusli dan jajaran siang itu mengunjungi posko perbatasan darat yang berbatasan dengan Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Berbagai fasilitas pendukung dan kesiapan personil dicek untuk mensukseskan larangan mudik yang digaungkan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu.
Pewarta: Isam