BONE BOLANGO, Kominfo – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendorong Pemerintah Provinsi Gorontalo mengakomodir pemberian beasiswa bagi mahasiswa di semua jurusan. Hal tersebut terungkap pada silaturahim antara anggota DPRD bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan jajaran eksekutif di Rumah Makan Meranti, Kecamatan Tilong Kabila, Bone Bolango, Minggu (18/4/2021).
“Ini sempat ribut di grup kami pak, yang intinya kenapa cuma tiga jurusan yang dibuka. Pada intinya kita semua ini seolah olah tidak ada yang kita kerjakan. Bahkan ketiga dibuka keran untuk itu (beasiswa) kita tidak bisa berbuat apa-apa,” kata anggota DPRD dari Fraksi Demokrat M. Hidayat Bouty saat berdiskusi.
Hal senada diungkapkan Hamid Kuna, aleg dari Partai Hanura. Ia berharap agar aspirasi dari konstituen tetap bisa diakomodir oleh pemerintah. Ia memberikan usul agar setiap aleg diberi “jatah” 10 orang mewakili suara konstituen.
“Kalau kami hitung hitung dengan Rp2,5 juta (kali 450 mahasiswa semua jurusan) hanya Rp1 miliar sekian. Sedangkan anggaran di Kesra itu ada Rp7 miliar sekian setelah refocusing Rp5 miliar sekian. Sisanya di ploting untuk tiga jurusan tadi. Ini mungkin pertimbangan,” kata Hamid.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyebut kebijakan pemberian beasiswa untuk tiga jurusan itu dilakukan karena keterbatasan anggaran. Di sisi lain, pemerintah terus mendorong agar sumber daya manusia tetap mendapat perhatian sehingga memprioritaskan untuk tiga jurusan yang dipandang sangat penting untuk dibiayai.
“Untuk beasiswa kita prioritaskan dulu untuk kedokteran baik itu untuk S1 dan spesialis, kedua teknik dan ketiga akuntansi. Jadi yang lain lain bukan kita tidak anggarkan tapi kita pending. Dana harus di refocusing. Sudah dipotong sekitar Rp300 miliar dipotong lagi delapan persen. Ini tolong dipahami,” jelas Gubernur Rusli.
Lebih lanjut kata Rusli, bidang kedokteran menjadi fokus utama karena sangat dibutuhkan di daerah khususnya di RSUD dr. Hasri Ainun Habibie. Ia mencontohkan, dokter spesialis paru di Gorontalo hanya dua orang untuk menangani ribuan pasien covid-19. Satunya berstatus PNS, satu dokter lagi berstatus pegawai kontrak.
“Terkait aspirasi tadi, kita akan lihat dulu yang hanya Rp1 miliar lebih untuk mengcover 10 orang masing masing jatah anggota DPRD. Kalau memang ada anggarannya kita bisa sahuti. Jadi ini memang kebijakan saya agar mereka ini jangan putus sekolah,” imbuhnya.
Tahun 2021 ini Pemprov Gorontalo mengalokasikan beasiswa dalam dua bentuk. Pertama beasiswa kerjasama dengan Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Solo. Termasuk kerjasama mahasiswa dokter spesialis masing-masing Rp37 juta untuk 10 semester. Dengan catatan mengabdi minimal 10 tahun.
Kedua ada beasiswa untuk S1, S2 dan S3 jurusan kedokteran, teknik dan akuntasi. Nilainya Rp2,5 juta untuk S1, Rp6 juta untuk S2 dan Rp15 juta untuk S3.
Pewarta: Isam