Pemprov Gorontalo Antisipasi Badai Siklon Tropis 94W

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (kanan), meninjau gudang logistik BPBD Provinsi Gorontalo, Kamis (15/4/2021). (Foto : Adc)

KOTA GORONTALO, Kominfo – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo segera mengambil langkah antisipatif dalam menangangi siklon tropis 94W atau badai berkekuatan besar dengan menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada wali kota dan bupati se Provinsi Gorontalo. Surat dengan perihal langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bibit siklon tropis 94W berisi hasil rapat antara BPBD dan BMKG Gorontalo dengan memperhatikan arahan dan masukan dari Wakil Gubernur Gorontalo, Kapolda Gorontalo, dan Danrem 133/Nani Wartabone.

“Langkah-langkah ini harus ditindaklanjuti oleh wali kota dan bupati untuk mengantisipasi siklon tropis maupun bencana lainnya,” kata Wagub Idris Rahim usai meninjau kesiapan sarana prasarana kebencanaan di Kantor BPBD Provinsi Gorontalo, Kamis (15/4/2021).

Dalam surat yang ditandatangani oleh Wagub Idris Rahim itu disebutkan langkah pertama untuk menghadapi siklon tropis yakni dengan melakukan rapat lintas sektor untuk upaya kesiapsiagaan sumber daya manusia, peralatan, dan logistik. Melakukan sosialisasi agar masyarakat untuk sementara waktu menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon atau tegakan yang mudah tumbang, dan tepi pantai di wilayah yang berisiko tinggi.

Langkah selanjutnya menyiapkan jalur evakuasi, tempat pengungsian, dan fasilitas kesehatan yang sesuai dengan protokol kesehatan. Mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau lingkungan sekitar dan gejala awal terjadinya bencana, mengaktifkan piket Pusdalops 1×24 jam, serta meningkatkan koordinasi seluruh unsur terkait kebencanaan.

Lebih lanjut pemerintah kabupaten/kota diimbau untuk segera membuat rencana kontijensi dan melakukan simulasi bencana alam, melakukan penyebarluasan informasi tentang kebencanaan, menyiapkan posko siaga penanganan bencana dan dapur lapangan. Seluruh unsur kebencanaan juga diminta untuk membuat grup Whatsapp siaga penanganan bencana, menginventarisir alat berat, menyiapkan tenaga medis, mengkoordinir relawan penanganan bencana, serta menyiapkan sumber logistik.

“Agar kesiapsiagaan ini berdaya guna dan berhasil guna, kiranya dapat terus dievaluasi dan dilaporkan secara berjenjang,” tandas Idris.

Pewarta : Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI