Lab Uji Covid-19 BPOM Gorontalo Diakui WHO

Dua orang petugas sedang menguji sampel covid-19 di laboratorium BPOM Gorontalo. Lab tersebut kini sudah diakui oleh WHO sebagai tempat uji RT-PCR covid-19 berstandar internasional. (Foto: BPOM Gorontalo).

KOTA GORONTALO, Kominfo – Laboratorium uji covid-19 Balai Pengujian Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo mendapatkan pengakuan dari World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. Dengan kata lain, uji Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) covid-19 validasinya sudah berstandar internasional.

“Alhamdulillah BPOM Gorontalo telah menerima hasil WHO Proficiency Testing Program for the Detection of SARS-Cov-2 by PCR, dengan hasil Inlier terhadap lima sampel diterima,” kata Kepala BPOM Gorontalo Agus Yudi Prayudana, Sabtu (20/3/2021).

Uji proficiency WHO dilakukan pada bulan Desember 2020 lalu dengan mengirimkan lima sampel untuk diuji di lab BPOM Gorontalo. Dari lima sampel tersebut hasilnya 100 persen sama.

Kemampuan uji didukung dengan SDM laboran yang mumpuni. Jika di awal tahun 2020 lalu laboran covid-19 hanya berjumlah empat orang, kini sudah menjadi 12 orang dan sudah tersertifikasi kemampuannya.

“Dengan demikian hasil uji RT PCR di BPOM Gorontalo dapat dipertanggungjawabkan validitas hasil ujinya dan bertaraf internasional. Hal ini ditunjang dengan Alat Lab PCR yang handal, metode uji yang valid, personil yang kompeten, dan didukung manajemen lab terakreditasi KAN-BSN ISO/SNI 17025:2017,” imbuh Agus.

Hasil ini disambut baik oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Pihaknya merasa bangga sebab BPOM Gorontalo selama ini menjadi satu-satunya tempat pengujian sampel covid-19 yang diandalkan di daerah untuk mendeteksi penularan virus mematikan itu.

“Saya ucapkan selamat buat BPOM Gorontalo. Ini menandakan upaya kita bersama selama lebih kurang setahun terakhir berjuang melawan virus corona tidak sia-sia. Saya ikut bangga,” tutur Rusli.

Gubernur Rusli mengenang masa-masa sulit setahun lalu saat pandemi covid-19 masuk ke Gorontalo. Sampel harus dikirim ke Jakarta dan menunggu hasilnya satu hingga dua pekan. Ia meyakinkan Kementrian Kesehatan agar Gorontalo diberi izin menguji sampel sendiri melalui BPOM.

“Kita benahi laboratorium BPOM pakai APBD. Kita sesuaikan dengan standar yang ada. Alhamdulillah sekarang sudah diakui dan bertaraf internasional. Semuanya untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk rakyat saya,” pungkasnya.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI