KABUPATEN BOALEMO, Kominfo – Dalam kunjungan kerjanya meninjau distributor pupuk semi organik di Desa Saripi, Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim berkesempatan bersilaturahmi dengan beberapa kepala desa (kades) di Kecamatan Paguyaman. Silaturahmi berlangsung di aula Kantor Desa Saripi, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Senin (15/3/2021).
Pada silaturahmi itu, para kades menyampaikan beberapa aspirasi utamanya yang terkait dengan persoalan yang dihadapi petani, di antaranya jagung yang gagal panen, sulitnya memperoleh pupuk bersubsidi, hingga persoalan pemasaran beras lokal. Menanggapi hal itu, Wagub meminta kepada para kades untuk melaporkan kondisi yang dialami petani kepada Dinas Pertanian Kabupaten Boalemo yang nantinya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo untuk menangani dan mencari solusi terkait kesulitan yang dihadapi petani.
“Kendala di pertanian ini banyak sekali, mulai dari pengolahan lahan, sarana produksi seperti pupuk dan bibit, pemberantasan hama, termasuk dalam pasca panen. Seperti halnya soal pupuk bersubsidi, Pemprov Gorontalo terus membahasnya untuk mencari solusi agar petani bisa memperoleh pupuk bersubsidi ini,” kata Idris.
Meski demikian lanjut Idris, sektor pertanian tetap menjadi prioritas Pemprov Gorontalo. Menurutnya hal ini sangat beralasan karena lebih dari 39 persen potensi Gorontalo ada pada sektor pertanian.
“Saya optimis jika pertanian ini kita sentuh dengan baik, pasti masyarakat bisa sejahtera. Butuh kerja keras dan kerja sama mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga tingkat desa/kelurahan untuk mewujudkan pertanian Gorontalo yang maju. Terpenting, kita juga mengharapkan kemandirian masyarakat,” imbuhnya.
Diakhir pertemuan itu Idris berharap silaturahmi tersebut bisa terus dipupuk dan terjaga demi suksesnya penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pelaksanaan program pembangunan, serta pelayanan kepada masyarakat yang semakin prima. Idris mengibaratkan silaturahmi sebagai tali yang paling kuat yang tidak akan lapuk oleh panas dan hujan.
“Tali kapal yang besar saja bisa lapuk oleh panas dan hujan, tetapi tali silaturahmi jika dipupuk terus, tidak akan putus sepanjang masa,” pungkasnya.
Pewarta : Haris