KOTA GORONTALO, Humas – Leni Parabuat, seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas perhatian dan kepedulian Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Penjual kue tradisional itu menjadi salah seorang dari 2.270 pelaku UMKM yang menerima bantuan program Stimulus Pemulihan Ekonomi Daerah (SPEDA) Provinsi Gorontalo.
“Terima kasih kepada pak Gubernur dan Wakil Gubernur. Bantuan ini akan saya gunakan untuk membeli bahan baku kue,” ucap Leni.
Leni mengakui, usahanya berjualan kue tradisional turut terkena dampak pandemi Covid-19. Sejak wabah virus corona melanda Gorontalo, keuntungan dari hasil penjualan yang diperolehnya setiap hari maksimal Rp100 ribu.
“Sebelum ada corona, minimal keuntungan sehari itu Rp300 ribu. Tetapi meski demikian, alhamdulillah usaha saya masih bertahan,” imbuhnya.
Hal senada juga diutarakan Sartin Salati warga Desa Limbato, Kabupaten Boalemo. Sartin yang sehari-harinya berjualan makanan, mengakui kesulitan untuk memperoleh tambahan modal, sementara usaha warung makannya sepi pengunjung di masa pandemi ini.
Lain lagi pengakuan Iksan Abas, penjual es kelapa muda di Kabupaten Boalemo. Iksan mengatakan, bantuan yang diterimanya selain akan digunakan untuk modal usaha, juga akan dimanfaatkan untuk membayar hutang. Pandemi Covid-19 memaksa dirinya harus berhutang pada rentenir dengan bunga yang sangat tinggi.
“Saya meminjam uang untuk tambahan modal Rp1 juta, tetapi yang saya terima hanya Rp750 ribu karena bunganya yang 25 persen langsung dipotong. Bantuan ini akan saya gunakan untuk membayar sisa hutang itu,” tutur Iksan.
Pemprov Gorontalo melalui Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan mengalokasikan anggaran untuk bantuan program SPEDA sebesar Rp3,5 miliar. Anggaran itu disalurkan ke 2.270 UMKM di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Gorontalo Utara, Boalemo, dan Pohuwato.
Pewarta : Haris
