Gubernur Rusli Sampaikan ke DPRD Rencana Pembangunan BLK Pusat

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie didampingi Wakil Gubernur Idris Rahim saat memaparkan rencana pembangunan BLK Pusat kepada anggota DPRD bertempat di RM Meranti, Bone Bolango, Minggu (6/12/2020). Rencana tersebut disambut baik dan disetujui oleh anggota yang hadir. (Foto: Salman-Humas).

BONE BOLANGO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tentang rencana pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Pusat yang akan dibangunan oleh Kementrian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI tahun 2021 mendatang. Hal itu untuk menindaklanjuti hasil kunjungan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di BLK Lembang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Gubernur Rusli memaparkan peluang untuk membuka BLK yang nantinya akan menjadi Unit Pelayanan Teknis Pusat. Kemenaker RI berencana membuka BLK di lima provinsi di Indonesia. Syaratnya pemerintah daerah siap menghibahkan lahan untuk pembangunan infrastrukturnya.

“Jadi bapak ibu sekalian, kita tangkap dulu peluang ini sebab banyak daerah yang berebut. Harusnya Minggu kemarin saya dijadwalkan bertemu ibu menteri, namun satu dan lain hal ditunda. Kita hanya perlu meyakinkan bahwa pemerintah siap dengan lahan,” jelas Gubernur Rusli.

Gubernur dua periode itu meyakini pembangunan BLK Pusat di Gorontalo bisa meningkatkan keterampilan warga dan membuka lapangan pekerjaan baru. Lebih daripada itu, BLK ini nantinya dalam pengoperasiannya akan didanai melalui APBN lengkap dengan modal usaha bagi siswa yang selesai diberi pelatihan.

“Di BLK di Bandung bahkan mereka mendapat order dari Pindad. Sebagian part-nya itu dirakit anak anak di BLK. Saya kaget mobil BMW juga ada. Nah kita sepakati dulu lahannya di Lombongo kita hibahkan tinggal RTRW-nya yang perlu kita tinjau lagi,” imbuhnya.

Ada tiga usulan lokasi lahan yang disiapkan yakni di Wonggahu, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo. Lokasi UPTD peternakan tersebut tersedia lahan seluas lima hektar. Luasnya dinilai belum cukup untuk pengembangan BLK. Alternatif berikutnya di kompeks Museum Gorontalo namun luasnya juga dinilai belum pas.

“Nah Lombongo ini ada 17 hektar. Kita bisa desain untuk BLK pertanian, perikanan, pariwisata dan otomotif. Rencana awalnya di situ kita mau kembangkan sebagai agroeduwisata, nah dengan adanya BLK Pertanian ini sudah sejalan dengan konsep itu,” sambung kepala Bapppeda Budiyanto Sidiki.

Budi berharap rencana perubahan RTRW bisa segera ditindaklanjuti. Sejauh ini dinilai tidak terlalu berdampak sebab lahan yang akan dihibahkan dalam revisi RTRW Kabupaten Bone Bolango akan menjadi Areal Penggunaan Lain (APL).

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI