KOTA GORONTALO, Humas – Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton meluruskan tudingan pemangkasan anggaran beasiswa untuk penanganan covid-19. Menurutnya, beasiswa itu tetap ada dan berjalan sebagaimana mestinya.
“Untuk tahun 2020 ini saja, lanjutan beasiswa yang sedang berjalan seperti kedokteran Rumah sakit Ainun Habibie, beasiswa Universitas Presiden dan beasiswa STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) akan segera direalisasikan anggarannya sebesar Rp 2,7 milyar,” jelas Yosef.
Berkaitan dengan bantuan studi dan akhir studi untuk program S1, S2, dan S3, saat ini masih dalam tahap verifikasi dan validasi lapangan. Dari 3000 lebih pelamar hanya seribuan lebih yang akan diberi beasiswa menyesuaikan dengan kemampuan anggaran.
“Belum ada penetapan penerima beasiswa. Jadi kalau begitu apanya yang mau digeser? Digeser itu kalau beasiswa terlanjut diberikan dan sekarang tidak lagi diberikan. Ini kan belum dicairkan?,” ujarnya.
Yosef menolak jika ada sebutan pemangkasan anggaran beasiswa. Faktanya adalah pendapatan pemerintah pusat dan daerah baik yang berasal dari DAU maupun PAD mengalami penurunan sebesar Rp361 miliar sehingga alokasi belanja pemerintah juga harus disesuaikan atau refocusing.
Tidak terkecuali anggaran di Dikbudpora yang terkena imbas dari refocusing anggaran. Dikbudpora tinggal menyisakan DAK Fisik, DAK non fisik (BOS), honor GTT/PTT dan program/kegiatan yang sedang berjalan yang tidak bisa di refocusing.
“Bagaimana ke depannya? Kita tunggu perkembangan pandemi ini. Kalau seandainya cepat berlalu maka pasti masalah pendidikan menjadi prioritas untuk dibahas di APBD Perubahan,” pungkasnya.
Pewarta: Isam