Kota Gorontalo, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi segala aturan pemerintah terkait pencegahan penyebaran virus corona atau covid 19.
Menurutnya, sejak wabah virus corona melanda dunia, Indonesia termasuk Gorontalo, pihak pemerintah telah melaksanakan langkah-langkah, baik secara kearifan lokal maupun aturan dari pusat, semua protokol kesehatan , pendidikan, dan kepegawaian telah dilakukan.
Namun tanpa ketaatan dan kesadaran masyarakat seperti hidup sehat, kerja keras yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus ini tidak akan ada artinya, terlebih lagi fasilitas kesehatan di Gorontalo yang masih minim.
” Ini saya minta kesadaran masyarakat, sudah sejauh ini kami melangkahkan, melakukan hal hal ini, tapi kalau tanpa ada dukungan, tanpa ada kesadaran masyarakat, tidak mudah untuk diwujudkan,” ucap Rusli Habibie saat menjadi narasumber dialog interaktif dengan tema bersatu cegah corona di studio RRI Gorontalo, Rabu (1/4/2020).
Kondisi saat ini yang membuat banyak masyarakat terdampak ekonominya juga telah dipikirkan oleh Gubernur Rusli. Ia menjelaskan sedang mengkaji proses pembagiannya seperti apa.
” Ini sudah kami pikirkan, bahkan kita akan siapkan sembako dari anggaran yang telah kita sisihkan kurang lebih 78 M, salah satunya untuk itu, untuk pengamanan jaring sosial. Sesuai petunjuk pak presiden juga, agar anggaran yang belum terlalu penting akan kami geser khusus untuk jaring sosial dan sektor kesehatan, pendidikan, ” jelas Rusli.
Namun ia menegaskan, warga yang akan mendapatkan bantuan adalah warga yang tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan, seperti tidak merokok dan tidak miras.
Sementara itu Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki, menjelaskan Pemprov Gorontalo telah melakukan berbagai macam kegiatan untuk pencegahan dan penanganan akibat covid 19, salah satunya pembiayaan untuk penanganan dampak ekonomi.
” Kita melakukan upaya refocusing dan penundaan terhadap berbagai kegiatan yang memang masih bisa kita pending, termasuk menyisir semua biaya perjalan dinas yang tidak mungkin dilakukan 3-4 bulan kemudian, termasuk biaya makan minum, kegiatan rapat, sosialisasi, diklat, dan sebagainya,” ungkap Budiyanto.
Dari jumlah total anggaran yang didapatkan dari kegiatan – kegiatan yaitu sebesar 78 M , akan dialokasikan pada tiga tahap yaitu pencegahan, penanganan, dan antisipasi dampak ekonomi.
Budiyanto menambahkan untuk yang terdampak ekonomi, sesuai arahan gubernur, akan disiapkan dalam bentuk paket bantuan pangan hingga 7 bulan kedepan sampai dengan tanggap darurat berakhir.
Anggarannya berasal dari pemprov dan kabupaten kota dengan komposisi 60-40. Provinsi akan menanggung 60 persen pembiayaan, sementara pihak kabupaten kota akan menanggung 40 persen.
Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang akan ditanggung oleh pihak Pemprov sebesar 32 ribu KPM, sisanya yang 40 persen ditanggung oleh pihak kabupaten kota dengan jumlah seluruh KPM yang diperkirakan akan menerima paket bantuan sembako sebanyak 53 ribu KPM.
” Kita juga mendorong supaya ada insentif pembiayaan bagi bentor yang akan mendistibusikan paket ini ke keluarga penerima manfaat. Kenapa? Kita menghindari interaksi dan pengumpulan massa. Insentif ini akan memberikan dorongan bagi bentor yg saat ini juga sedang mengalami kesulitan karena minimnya penumpang,” urai Budiyanto.
Dialog ini juga menghadirkan Kela BPBD Provinsi Gorontalo Sumarwoto, Plt. Kadis Kesehatan Provnsi Gorontalo Misranda Nalole, serta Direktur RS Ainun Habibie dr. Yana.
Pewarta : Anie