Gorontalo – Humas – Sejumlah rekomendasi dihasilkan dalam Focus Group Discussion (FGD) pengembangan destinasi wisata yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Kamis (13/2/2020). Di antaranya adalah strategi pengembangan destinasi pariwisata Gorontalo harus berbasis market oriented dengan ditunjang product oriented.
Pemerintah bersama pelaku industri pariwisata dan pemangku kepentingan terkait harus melakukan identifikasi dan pemetaan potensi wisata sebagai dasar untuk menetapkan pengembangan skala prioritas daya tarik wisata.
Pemerintah daerah harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam mereview dokumen RIPPDA dengan menetapkan skala prioritas pengembangan wisata. Dalam mengembangkan pariwisata perlu menyiapkan database pariwisata berbasis digital, dalam meningkatkan promosi dan kunjungan wisatawan.
Pemerintah dan pelaku industri pariwisata perlu membangun sekretariat bersama asosiasi kepariwisataan, dalam meningkatkan kunjungan wisatawan perlu memaksimalkan Calendar of Event. Selain itu juga dalam rangka percepatan pembangunan, pengembangan obyek wisata perlu melibatkan kolaborasi Pentahelix (akademisi, pebisnis, pemerintah, komunitas dan media).
FGD dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata, Rifli Katili dengan menghadirkan narasumber Endah Trihayuningtyah, Ketua Program Studi Destinasi Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dan Rendy Wijaya Sekretaris Jurusan Pariwisata Universitas Negeri Gorontalo.
“Ada tiga tujuan yang hendak kami capai dalam FGD ini,” kata Rifli. Ia menjabarkan ketiga tujuan ini adalah terbangunnya sinergitas kebijakan antar pemerintah dan pemangku kepentingan untuk pengembangan pariwisata, mewujudkan efektivitas, efesiensi pengelolaan dan pengembangan pariwisata baik alam, buatan dan wisata sejarah serta budaya termasuk pembangunan di kawasan konservasi, dan mendorong peran serta pemerintah desa dalam mengembangkan destinasi wisata di wilayah kewenangannya masing-masing.
Rifli juga menyebutkan pariwisata adalah salah satu sektor yang memberikan kontribusi pada pembangunan nasional dan daerah, sehingga menghasilkan multiplier effect dalam peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan wisata.
“Membangun pariwisata unggul di Provinsi Gorontalo salah satunya melalui pengembangan destinasi wisata kabupaten/kota yang berbasis kearifan lokal. tantangan dan peluang perlu kita jawab secara komprehensif dengan melakukan sinergitas dan integrasi program yang fokus menjawab tantangan digitalisasi pariwisata 4.0,” ujar Rifli.
pewarta : PPID-Dispar