KOTA GORONTALO, Humas – Sesuai release Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI dan Dinas Penanaman Modal, Energi Sumber Daya Mineral dan Transmigrasi (DPM ESDM TRANS) Provinsi Gorontalo, realisasi investasi Provinsi Gorontalo tahun 2019 menembus angka Rp8,3 triliun. Angka ini meningkat 11,6 persen dari periode yang sama pada tahun 2018 sebesar Rp7,4 triliun.
Capaian tersebut dilihat dalam tiga model investasi, yakni Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan PMDN Non Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Secara Elektronik (SPIPISE).
“Dalam investasi PMDN, PMA, dan Non SPIPISE ada lima sektor usaha yang berperan penting yakni Jasa Lainnya sebesar 1,9 triliun atau naik 26 persen, Listrik, Air dan Gas sebesar 1,6 Triliun atau naik 139 persen, Pertambangan 1,5 Triliun atau naik 1 persen, Perdagangan dan Reparasi sebesar 1,2 triliun atau naik 12 persen serta Industri sebesar 567 miliar atau naik 9 persen dan ditunjang oleh sektor-sektor lainnya,” ungkap Sekretaris Dinas Penanaman Modal ESDM dan Transmigrasi, Rugaya Biki pada rapat Koordinasi Pengendalian Penanaman Modal di Ballroom Hotel Maqna, Kota Gorontalo, Rabu (12/2/2020).
Rugaya juga mengungkapkan peningkatan investasi tersebut mampu menyerap 19.632 orang tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja tersebut naik 120 persen dari tahun 2018.
“Angka capaian tambahan tenaga kerja ini positif bagi upaya pemerintah untuk mendorong terjadinya penciptaan lapangan kerja,” ujarnya.
Dalam meningkatkan investasi di Gorontalo untuk tahun 2020, Rugaya mengatakan telah membangun Aplikasi Potensi Investasi Provinsi Gorontalo (APIG) untuk memudahkan masing-masing dinas penanaman modal yang ada di kabupaten kota dalam menginput potensi investasi di wilayah masing-masing. Selain itu, Dinas Penanaman Modal juga akan membuka gerai pelayanan perizinan mobile.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba yang hadir dalam kesempatan itu memberikan apresiasi atas kinerja Dinas Penanaman Modal ESDM dan Transmigrasi baik provinsi dan kabupaten kota yang berhasil mencapai target investasi.
Sekda mengingatkan, dalam meningkatkan realisasi investasi di Provinsi Gorontalo, Dinas Penanaman Modal ESDM dan Transmigrasi harus memberikan kemudahan bagi para investor dalam mengakses informasi khususnya data potensi investasi. Selain itu juga harus memberikan kemudahan akses dalam pengurusan izin investasi.
“Peningkatan investasi harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jadi saya harap bapak yang hadir dalam kesempatan ini dapat menyusun dengan benar apa-apa saja program yang dapat meningkatkan investasi kita,” harapnya.
Pada tahun 2020 Gorontalo diharapkan bisa mencapai target realisasi investasi yang ditetapkan sebesar Rp 8,9 triliun.
Pewarta: Nova