Gubernur Apresiasi Warga Gorontalo Rantau Kembali Bangun Daerah

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menandatangani prasasti peresmian Pondok Pesantren Darul Madinah Wonosari di kediaman pribadi di Desa Bolihutuo, Kecamatan Botumoito, Boalemo, Selasa (21/1/2020). Pesantren yang dibangun warga transmigran Gorontalo yang sukses di Papua itu sebelumnya sudah diresmikan pada tanggal 12 Januari 2020 kemarin. (Foto: Salman-Humas).

BOALEMO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengapresiasi sosok Asrofi  Gali warga Gorontalo yang 32 tahun merantau di Papua. Di usianya yang menginjak 65 tahun, warga transmigran itu memutuskan kembali dan membangun Gorontalo. Ia mendirikan pesantren di Desa Wonosari, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo.

Asrofi berkesempatan bertemu Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Boalemo, Selasa (21/1/2020). Gubernur diminta menandatangani prasasti peresmian pesantren yang ia beri nama Pesantren Modern Darul Madinah Wonosari.

“Saya sangat bersyukur dan memberikan apresiasi kepada beliau. Putra asli Gorontalo dari Jawa (transmigran), 32 tahun merantau di Papua dan pulang ke Gorontalo bawa oleh-oleh membangun pesantren. 10 saja orang seperti beliau maka majulah daerah ini,” puji Rusli.

Gubernur meyakini banyak warga Gorontalo yang berkarier dan sukses merantau di luar daerah. Ia berharap mereka bisa kembali dan membangun Gorontalo.

“Jangan datang hanya ada momen-momen politik. Contohnya ketika ada pemilihan gubernur, jadi calon gubernur. Enggak apa-apa, boleh juga itu tapi tolong bantu (bangun) Gorontalo. Contohnya seperti beliau ini, kembali membangun tanpa kepentingan politik,” imbuhnya.

Asrofi Gali diketahui merupakan warga transmigran di Wonosari tahun 1977. Usai menamatkan sekolah di SMEA (SMKN 1 Kota Gorontalo sekarang) tahun 1988, ia mengadu nasib di Papua dengan menjadi karyawan bank daerah di sana.

“Tahun 2013 saya memutuskan pensiun dini dan fokus usaha bahan bangunan. Alhamdulillah sekarang sudah berjalan sekitar delapan tahun,” kenang Asrofil.

Terkait dengan Pondok Pesantren Darul Madinah yang ia rintis, Asrofi menyebut akan dikelola mulai dari jenjang TK-IT, SD-IT SMP-IT dan SMA-IT. Pesantren dengan sistem asrama itu menelan anggaran lebih kurang Rp2 miliar.

“Insyaallah untuk tahun ajaran baru kami siapkan TK satu ruangan, SD sampai SMA masing masing dua ruangan. Untuk asramanya putra-putri sudah kami siapkan,” sambungnya.

Melihat antusias Asrofi, Gubernur Rusli tidak mau ketinggalan untuk beramal. Ia meniatkan menyumbang beras sebanyak satu ton setiap panen sawah miliknya. Bantuan ikan melalui program pemerintah Fish Go to School juga akan disumbangkan ke pesantren setiap bulannya.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI