KOTA GORONTALO, Humas – Ketua TP.PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie, bersama komunitas pramuka, karang taruna, remaja masjid, yang ada di Kecamatan Sipatanan, Kota Gorontalo menyediakan tempat untuk berbagi makanan gratis. Tempat yang diberi nama “Pondok Dahsyat” ini menyediakan berbagai makanan gratis mulai dari nasi bungkus, kue ada pula kopi dan teh.
“Ini namanya Sedekah Jumat Berkah (Sejuk) dan mari menebar nasi bungkus (Gemar Menabung). Karena memang hari jumat itu adalah harinya kita mencari berkah dan pahala, maka lewat sedekah adalah cara paling ampuh. Ini inisiatif dari anggota pramuka, karang taruna disini, remaja masjid, pokoknya pondok ini namanya pondok berbagi siapapun boleh mengisi, siapapun boleh mengambil,” kata Idah saat berkunjung ke Pondok Dahsyat, Jumat, (10/1/2020).
Idah menambahkan setiap jumat memang berbagi nasi gratis seperti ini selalu dia lakukan. Sebelum membuat pondok dahsyat, Idah selalu ikut menjadi donator nasi bungkus di rumah sakit Ali Saboe, yang menggagas program sedekah nasi gratis setiap jumat untuk pasien dan keluarga
“Sedekah tidak selalu tentang uang, sebungkus nasi pun mungkin tidak berarti untuk kita, tapi sangat berarti bagi orang yang membutuhkan,”tambah anggota DPR RI ini.
Sementara itu Susanto Liputo selaku penanggung jawab rumah pondok dahsyat ini menjelaskan setiap hari jumat, jumlah nasi yang dibagikan memang tidak tentu, tergantung dari jumlah relawan dan donatur. Nasi sendiri dibagikan kepada anak-anak putus sekolah, masyarakat setempat, abang-abang bentor ataupun siapa saja yang mampir ke rumah pondok.
“Contohnya hari ini nasi bungkus yang terkumpul ada 500 bungkus, dan itu telah kita bagikan. Biasanya juga kami turut membagikan dipanti asuhan maupun panti jompo. Lokasi rumah pondok ini dipromosikan lewat media sosial, jadi bagi donatur yang ingin menyumbang bisa langsung menghubungi lewat facebook maupun kontak WA. Tidak ada syarat khusus terkait menu dan jumlah yang disumbangkan, berapapun sumbangan akan diterima,” tuturnya.
Rumah pondok dahsyat ini rencananya juga akan dijadikan rumah pangan lestari. Mengingat setiap harinya utamanya sore hari, berbagai kegiatan dilakukan disini mulai dari olahraga dan diskusi ringan. Disamping itu pula kedepannya rumah pondok ini juga akan dijadikan lembaga kesejahteraan sosial, untuk membantu anak anak putus sekolah, lansia dan disabilitas.
“Awalnya kita buat ini dengan anggaran swadaya. Tapi Alhamdulillah setelah ibu gubernur jadi pembina, banyak anggaran langsung dari uang (pribadi) beliau. Bahkan kedepannya ini akan kita jadikan lembaga kesejahteraan sosial, mengingat ibu Idah juga adalah anggota DPR RI dari komisi VIII yang memang menanggulangi bidang agama dan sosial,” tutup Santo.
Pewarta : Ecin/Nova