KOTA GORONTALO, Humas – Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim membuka International Interdisciplinary Conference on Sustainable Development Goals (SDGs) atau seminar internasional interdisipliner pembangunan berkelanjutan di Gedung Graha Azizah, Kota Gorontalo, Sabtu (14/12/2019). Seminar internasional yang mengangkat tema ‘Peningkatan Kualitas Kesehatan di Era 4.0’ digelar oleh Politeknik Kesehatan Gorontalo dan Universitas Bina Mandiri Gorontalo.
Dalam sambutannya Wagub Idris Rahim mengatakan, masih tingginya prevalansi penyakit menular dan tidak menular yang diakibatkan oleh pola hidup yang tidak sehat, menuntut seluruh pemangku kepentingan di bidang kesehatan untuk melakukan inovasi dalam pelayanan kesehatan. Inovasi tersebut harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi yang dinilainya memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat saat ini.
“Di era 4.0 perkembangan teknologi dan informasi begitu cepat. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dibutuhkan inovasi layanan kesehatan yang lebih cepat dan mampu menjangkau seluruh masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut,” kata Wagub Idris Rahim.
Lebih lanjut Idris mendorong pemanfaatan layanan Elektronik Kesehatan atau E-Kesehatan untuk mempercepat peningkatan akses kesehatan bagi masyarakat. Hal itu menurutnya sebagai salah satu strategi dalam menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatnya kesejahteraan seluruh penduduk yang merupakan tujuan ketiga dari 17 tujuan SDGs 2030.
“Kita harus mampu menyeimbangkan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pemerintah telah menetapkan 80 hingga 90 persen target SDGs dapat dicapai karena indikatornya sejalan dengan rencana pembangunan nasional,” tandas Idris.
Pembicara pada seminar tersebut berasal dari beberapa perguruan tinggi luar negeri, di antaranya dari University of Malaya, University of Bangladesh, dan Latrobe University Australia. Adapun yang menjadi pembicara utama adalah Prof. Bhisma Murti dengan topik Developing Health Technology in Developing Country atau Pengembangan Teknologi Kesehatan di Negara Berkembang.
Pewarta : Haris