JAKARTA, Humas – Kunjungan kerja Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Jakarta dimanfaatkan untuk memberikan pembinaan kepada pegawai Badan Penghubung Provinsi Gorontalo di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (30/10/2019). Kepala Badan Kepegawai Daerah Zukri Surotinojo dan Kepala BPPG Sudarman Samad hadir dalam pertemuan yang diikuti seluruh PNS dan PTT.
Beberapa hal yang menjadi penegasan Gubernur Gorontalo dua periode itu. Diantaranya tentang disiplin dan profesionalitas kerja. Ia berharap setiap pegawai tahu dan mengusai bidang tugasnya masing-masing.
“Profesional kerja yang saya maksud di sini bukan cuma untuk PNS tapi juga untuk PTT khususnya untuk sopir. Jadi saya minta agar profesi driver ini betul-betul dipertimbangkan harus yang tau jalan (Alamat yang dituju) harus yang bisa merawat mobil,” haturnya.
Masalah disiplin dan profesional ini, lanjut kata Rusli, erat kaitannya dengan efisiensi anggaran pemerintah. Ia menyebut pada akhir tahun akan melakukan pengurangan Pegawai Tidak Tetap (PTT) karena dipandang membebani pengeluaran daerah.
“Jumlah PTT di lingkup Pemprov Gorontalo ada sekitar empat ribu lebih orang sementara PNS kita ada sekitar lima ribu lebih orang. Kebanyakan kerja PNS itu dialihkan ke PTT, sementara mereka tidak mengerjakan apa-apa. Makanya akhir tahun ini ada sekitar dua ribu orang PTT yang akan kita putus kontraknya,” tegasnya.
Hal lainnya menyangkut penggunaan kain karawo dan upia karanji sebagai identitas daerah. Sebagai etalase wajah Gorontalo di ibu kota, Gubernur Rusli meminta agar semua pegawai menjadi promotor budaya dan pariwisata.
“Jangan malu menggunakan bahasa Gorontalo, jangan malu menggunakan pakaian khas kita, jangan malu menggunakan upia karanji karena itu adalah simbol kita. Itu adalah tanda pengenal kita sebagai orang Gorontalo,” pungkasnya.
Pewarta: Jusni
Editor: Isam