Gubernur Gorontalo Minta Menperin Dorong Industri Pertanian

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kiri) saat dijamu makan siang oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di ruang kerjanya, Jakarta, Selasa (29/10/2019). Gubernur Rusli berharap Menperin bisa mendorong pertumbuhan industri pertanian di Gorontalo. (Foto: istimewa).

JAKARTA, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk mendorong industri hasil pertanian di daerah. Menurut Rusli, Gorontalo punya banyak sumber daya alam namun harus diimbangi dengan industri pengolahannya.

Hal tersebut diungkapkan Rusli saat diundang makan siang bersama di Kantor Menteri Perindustrian, Jakarta, Selasa (29/10/2019). Dua politisi Partai Golkar itu terlihat sangat akrab.

“Potensi pertanian kita cukup banyak. Ada jagung, kelapa, perikanan dan lain-lain. Tapi kita tidak punya banyak pabrik pengolahannya. Ini tentu saja tidak cukup karena nilai tambah setiap produk menjadi rendah,” ungkap Rusli usai pertemuan.

Oleh karena itu, Gubernur Gorontalo dua periode itu meminta agar sektor pertanian bisa menjadi perhatian Kemenperin. Salah satu caranya dengan mencari pengusaha yang mau berinvestasi di Gorontalo.

Industri pertanian dinilai tidak saja meningkatkan nilai jual. Lebih daripada itu, diharapkan mampu membuka lapangan kerja serta mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat. Terlebih secara geografis, Gorontalo diapit oleh Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah yang juga memiliki potensi bahan baku pertanian yang relatif sama.

“Kehadiran calon investor ini kita harapkan bisa difasilitasi oleh pak Menteri. Prinsipnya kami pemerintah daerah menjaminkan tiga hal yakni kemudahaan izin, keamanan daerah serta ketersediaan infrastruktur dasar terutama listrik,” tegasnya.

Terkait dengan permintaan tersebut, Gubernur menyebut Menperin siap membantu. Bahkan, bulan November nanti mantan Menteri Sosial itu berencana berkunjung ke Gorontalo untuk melihat potensi di daerah.

Di bidang pertanian, Pemprov Gorontalo sejak tahun 2017 dan 2018 mampu memproduksi jagung sebesar 1,5 juta ton. 133.000 ton diantaranya di ekspor ke Filipina. Gorontalo menjadi penyumbang lebih kurang 30 persen dari total ekspor jagung nasional.

Potensi lain yang tidak kalah yakni kelapa dan produk olahannya. Awal Januari 2019 dua industri tepung kelapa yakni PT Royal Coconut Gorontalo dan PT Trijaya Tangguh Gorontalo sukses mengekspor 8.160 ton tepung kelapa ke Cina, Taiwan, Jerman dan Belanda.

Ekspor tepung kelapa juga melayani permintaan dari Inggris sebanyak 25 ton. Ekspor yang dilaksanakan pada 24 Oktober 2019 lalu itu berbarengan dengan tetes tebu sebanyak 16.000 ton dengan tujuan Filipina.

Untuk potensi perikanan tangkap Gorontalo tahun 2018 sebesar 142.411 ton. Angka itu meningkat lebih dari separuh jika dibandingkan tahun 2012 yang hanya 85.815 ton. Salah satu komoditi utama yakni ikan tuna.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI