Gorontalo, Humas – Tahun 2020 program kios akses pangan masyarakat akan bertambah dari jumlah sebelumnya hanya 36 unit menjadi 50 unit kios. Hal ini terungkap pada rapat koordinasi Program Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, yang berlangsung di Hotel New Rahmat Inn, Selasa (7/10/2019).
Kepala Dinas Pangan Provinsi Gorontalo Sutrisno saat membuka rakor menjelaskan, rakor tersebut bertujuan untuk menggiatkan dan memberikan motivasi sekaligus mengevaluasi pengelolaan bantuan, yang diberikan Dinas Pangan pada kelompok-kelompok Kawasan Pangan Mandiri dan Kios Akses Pangan di lima kabupaten/ kota.
Kelompok kios akses pangan ini diberdayakan dengan bantuan natura (bantuan bukan uang) berupa beras, minyak goreng, telur dan gula pasir sebagai bahan pangan masyarakat yang jauh jangkauannya dari pasar desa.
“Terdapat 36 unit kios akses pangan masyarakat yang tersebar di desa-desa yang termasuk dalam rawan pangan. Secara keseluruhan kios ini berjalan baik dan masyarakat sudah mendapatkan manfaatnya,” kata Sutrisno.
Ia menegaskan, program kios akses pangan masyarakat dan kawasan mandiri pangan ini sudah berhasil berkembang, hanya satu kios akses pangan saja yang tertunda dalam pengoperasiannya karena pengelolanya dalam keadaan sakit.
“Bantuan modal awal hanya Rp2,5 juta ini dan meningkat menjadi Rp3,5 juta, ada kenaikan cash flow (pergerakan uang masuk) dan kios akses pangan ini menyediakan pangan yang murah dan bermutu bagi masyarakat,”ucap Sutrisno.
Sebelumnya Kepala Seksi Kerawanan Pangan, Berni Salindeho dalam laporannya menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan pula untuk memberikan informasi hasil evaluasi perkembangan bantuan kawasan mandiri pangan, kios akses pangan dan kerawanan pangan.
“Selain itu dalam rakor ini kita manfaatkan juga sebagai sarana mengevaluasi analisis ketersediaan pangan, kawasan mandiri pangan dan kios akses pangan di Dinas Pangan kabupaten/kota,”ujarnya.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Dinas Pangan kabupaten/kota, kepala-kepala desa penerima bantuan program, pemilik kios akses pangan masyarakat dan ketua kelompok kawasan mandiri pangan.
pewarta : ppid Dispan