KOTA GORONTALO, Humas – Sekda Provinsi Gorontalo Darda Daraba mendorong seluruh stakeholder, baik Dinas Kesehatan provinsi maupun kabupaten kota untuk aktif mengatasi ancaman stunting di Gorontalo.
Menurutnya, stunting ini merupakan ancaman karena menyangkut kualitas masyarakat.
“Kalau ini kita tidak tangani secara konprehensif, maka lambat laun kualitas maupun kompetensi masyarakat Indonesia itu bisa dipertanyakan. Bagaimana bisa membangun satu bangsa jika masyarakatnya tidak berkualitas.
Bisa-bisa kita masyarakat Indonesia menjadi pesuruh di negara kita sendiri, Itu ancamannya,” ungkap Sekda saat membuka acara sosialisasi, advokasi program dan NSPK dalam rangka pembinaan pencegahan stunting di Provinsi Gorontalo, di hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Rabu (18/9/2019).
Darda juga mengatakan dalam menangani stunting harus melihat aturan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK), karena ada standar pelayanan mininum juga yang harus dicapai, sehingga kebijakan-kebijakan yang harus dikeluarkan nanti oleh pimpinan daerah baik itu gubernur, bupati walikota itu sama ketika menangani stunting.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Misranda Nalole menyebutkan, saat ini angka stunting Provinsi Gorontalo menurun dari angka 34 persen ke angka 32 persen.
“Walaupun tidak secara signifikan turunnya, namun dalam tiga tahun terakhir ini Provinsi Gorontalo dianggap sebagai provinsi yang mampu menurunkan angka stunting. Untuk daerah yang paling tinggi angka stuntingnya di Gorontalo berada di Kabupaten Pohuwato, Gorut dan Boalemo,” ujarnya.
Misranda juga mengatakan, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bukan hanya berusaha menurunkan stunting yang sudah ada, tapi bagaimana mencegah stunting sedini mungkin serta mengedukasi kabupaten kota untuk lebih menekankan angka stunting.
“Kami berusaha menjaga yang sehat tetap sehat, dan mencegah stanting sedini mungkin sehingga stunting yang sekarang ini tidak akan bertambah,” tandasnya.
Untuk pencegahan stunting, provinsi juga sudah ditunjang oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan, mereka sudah memprogramkan pemberian ikan untuk ibu hamil, karena ikan ini merupakan sumber gizi yang perlu diasup oleh ibu ibu yang sedang hamil.
Pewarta : Nova
Editor : Asriani