Gorontalo, Humas – Pemerintah perlu membentuk asistensi Computer System Insident Responsive Team (CSIRT), yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan insiden yang terkait dengan keamanan siber.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo M. Jamal Nganro, pada rapat pembentukan asistensi CSIRT Pemerintah Provinsi Gorontalo, di ruang rapat Diskominfo dan Statistik, Rabu (28/8/2019).
Jamal mengatakan, serangan siber pada system pemerintahan bisa menyerang data, informasi, infrastruktur dan aplikasi. Serangan ini bisa merugikan dan berdampak pada layanan publik yang dapat menurunkan kredibilitas pemerintah daerah di mata masyarakat.
Pengamanan penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dibutuhkan oleh Pemerintah Pusat maupun daerah.
“Untuk itulah rapat ini digelar untuk membahas pengamanan dan mengantisipasi serangan siber pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Lingkungan Provinsi Gorontalo,” terangnya.
Rapat tersebut juga dihadiri tim Sub Direktorat Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah Daerah Wilayah II BSSN yang dipimpin Agustinus Toad, yang turut mendorong adanya pembentukan Asistensi CSIRT Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Kami berharap CSIRT Pemerintah Provinsi Gorontalo segera terbentuk untuk memperkuat keamanan siber dan kemanan informasi pemerintah daerah,” ujar Agustinus Toad.
Dalam pertemuan ini juga digelar diskusi bersama tim dari BSSNN terkait ancaman dan keamanan siber dan keamanan informasi untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
pewarta : ppid Diskominfo