Makassar, Humas – Setelah kurang lebih 40 hari berada di tanah Suci dan telah melakukan serangkaian atau proses ibadah haji, jemaah asal Provinsi Gorontalo direncanakan baru akan tiba di tanah air awal September mendatang. Jadwal kepulangan jemaah haji ini, diperoleh Pemprov Gorontalo saat menggelar rapat Koodinasi Pemulangan Jemaah Haji, Embarkasi Haji Antara Gorontalo Musim Haji 1440 H, Kamis, (29/8/2019) di aula serba guna kantor Otorita Bandara (OTBAN) Sultan Hasanuddin, Makassar.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim ini menyampaikan kloter 27 jemaah haji Gorontalo akan berangkat dari madinah pada tanggal 5 september pukul 19.15 waktu arab Saudi, dan diperkirakan tiba di makasar pada tanggal 6 september pukul 11.45 wita. Selanjutnya berangkat ke Gorontalo 15.45 dan tiba 16.50 wita
“Sesuai dengan jadwal bahwa kloter 27 itu jumlah jemaah ditambah dengan petugas haji ada 449 jemaah. Jadi hari ini kita akan membahas secara detail, pemulangan jemaah haji. Beda pemberangkatan dengan pemulangan. Kalau pemberangkatan alhamdulillah kita telah melewatinya dengan lancar dan sukses, maka pemulangan juga harus kita laksanakan selancar dan sesukses mungkin,”kata Idris
Untuk kloter 29 dijadwalkan berangkat dari madina tanggal 7 september pukul 05.30 dan tiba dimakasar ditanggal yang sama pukul 20.00 wita. Selanjutnya menuju Gorontalo pukul 22.00 wita, dengan jumlah jemaah 453 jemaah.
“Untuk kloter terakhir kloter 34 sendiri, berangkat dari madina tanggal 10 september, tiba dimakasar pukul 14.20 , selanjutnya menuju Gorontalo dan diperkirakan akan tiba di gorontalo pukul 19.25 wita dengan jumlah 280 jemaah,” tambahnya.
Diakhir sambutannya Wagub mengharapkan dari semua yang telah dipaparkan, semua pihak yang terlibat harus memaksimalkan kinerja sebelum hari H kepulangan jemaah. Yang perlu diperhatikan menurutnya ada beberapa hal utamanya tentang kesiapan pesawat yang digunakan khususnya untuk maskapai Lion Air. Selanjutnya dari Dinas Kesehatan juga stand bye jikalau ada jemaah yang sakit, begitupula dengan Badan Penghubung Gorontalo yang ada di Makassar untuk kesiapan konsumsi dan lain sebagainya
“Perhatikan semuanya kita jangan sampai lalai, karena begitu tiba di Makassar jemaah haji itu yang pertama pasti ingin cepat-cepat berangkat ke Gorontalo, yang kedua berat bagasi mereka pasti bertambah, mereka juga pasti lapar, mengantuk, karena pada dasarnya mereka semua capek dan yang paling penting perlu pendataan ulang jemaah. Karena mungkin ada jemaah haji yang tercatat di Gorontalo tapi dia asal Makassar pada akhirnya kita mengalami kesulitan untuk pendataan akhir,” tandasnya.
Turut hadir dalam rapat tersebut Kepala Otoritas Bandar Udara V, GM PT. Angkasa Pura, Wakil Ketua DRPD Provinsi Gorontalo, Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Kadis Perhubungan Gorontalo, Kabiro Pemerintahan dan Kesra, Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo bersama jajaran, Staf Badan Penghubung Makasar, perwakilan Feeder Lion Air, serta tim teknis yang terkait dengan pelaksanaan debarkasi haji Gorontalo di Bandara Sultan Hasanuddin.
Editor : Echin