KABUPATEN GORONTALO, Humas – Kenaikan harga sembilan bahan pokok (Sembako) di pasaran kembali direspon oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dengan pasar murah. Lonjakan harga ini disinyalir karena mendekati perayaan Hari Raya Iduladha yang tinggal beberapa pekan.
Untuk harga bawang putih misalnya, di pasar dijual Rp40.000 per kg hanya dijual dengan harga Rp5.000 per setengah kg. Begitu juga dengan cabe rawit yang di pasar dijual Rp50.000 per kg hanya dijual Rp5.000 per setengah kg.
Selain rempah rempah, ada juga beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg dan ikan tuna setengah kg semua dijual serba Rp5.000. Telur ayam hanya dihargai Rp1.000 per butir. Harga murah tersebut disubsidi melalui anggaran Diskumperindag Provinsi.
Pelaksanaan pasar murah yang dipimpin langsung oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie itu digelar di lapangan Kelurahan Kayu Merah, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Jumat (26/7/2019). Untuk rempah rempah seperti cabe rawit, bawang merah dan bawang putih hanya dijual Rp5.000 per 500 gram.
“Pasar murah ini sudah menjadi komitmen saya. Kemarin ada yang menuding saya laksanakan hanya karena mau Pemilu. Hari ini terbukti pasar murah tetap berjalan dan akan terus digilir hingga akhir masa jabatan saya tahun 2022 nanti,” tegas Rusli sambil disambut riuh sekitar seribu warga yang hadir.
Pasar murah kali itu menyasar 1.000 warga kurang mampu. Sebelumnya mereka sudah diberikan kupon pasar murah yang disebar melalui petugas Pendamping Keluarga Harapan (PKH) di Dinas Sosial.
“Program ini perintah Bapak Presiden. Jadi kita harus berpihak pada rakyat. Jangan nanti ada Pemilu jalan-jalan melihat rakyat,” imbuh Gubernur Gorontalo dua periode itu.
Pemprov Gorontalo menyediakan 8.750 kg beras, 1.750 kg gula pasir, 1.750 liter minyak goreng, 1.750 paket ikan tuna serta 17.500 butir telur. Ada juga 875 kg masing masing untuk cabe, bawang merah dan bawang putih.
Pasar murah dirangkaikan dengan penyerahan kartu Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPNTD) kepada 624 Keluarga Penerima Manfaat. Kartu itu bisa ditukar dengan bahan pokok setiap bulannya dengan nilai Rp100.000 per KPM.
Pewarta: Isam