BONE BOLANGO, Humas – Atasnama Gubernur dan Pemerintah Provinsi Gorontalo, Rusli Habibie menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Sarco Pomontalo, korban pemindahan makam suami dan cucunya di Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango.
Pemindahan makam tersebut selama dua hari terakhir menjadi viral di media sosial dan menjadi buah bibir warga. Rusli mengaku malu dan prihatin atas peristiwa tersebut. Rusli meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas peristiwa tersebut.
“Saya sebagai gubernur memohon maaf yah? Suadara Awano itu juga warga saya, kalau sudah berbuat yang seperti menyakitkan saudaranya, saya yang minta maaf. Watiya mohile ambungu toli ibu (saya meminta ampun kepada ibu, Bahasa Gorontalo),” ucap Rusli saat bersilaturahmi dan berziarah, Minggu (13/1/2019).
Gubernur Rusli juga meluruskan sejumlah pemberitaan yang beredar bahwa makam yang dipindahkan sudah berusia 26 tahun. Padahal faktanya, belum sampai tiga tahun lalu. Ia juga menampik kabar bahwa peristiwa tersebut ada kaitannya dengan pileg dan pilres 2019 nanti. Menurutnya, peristiwa tersebut adalah kesalahpahaman antar keluarga.
“Kalau dilihat dari cerita ini tadi, tidak ada hubunganya dengan partai. Mau Golkar mau Nasdem itu tidak ada. Apalagi ti ibu ini (Sarco) bukan politisi. Saya mau clearkan bahwa ini tidak ada masalah, cuma mungkin salah paham,” tandasnya.
Sengketa lahan pekuburan antar keluarga sudah dua kali terjadi di Gorontalo. Sebelumnya sekitar dua bulan lalu juga terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara. Oleh karena itu, Rusli berencana mempercepat proses pembebasan lahan untuk dijadikan lahan pekuburan umum bagi warganya.
“Kita sudah siapkan lahan pekuburan di Kota Barat, Sipatana, dan di Kecamatan Tapa. Tinggal kita pagar dan kita umumkan kepada masyarakat (untuk jadi pemakaman umum). Kita siapkan juga mobil jenazahnya. (Kapan itu bisa dilaksanakan) saya belum bisa jawab, karena yang ngurus itu lagi umroh. Pokoknya kita usahakan secepatnya,” pungkasnya kepada wartawan.
Pewarta: Isam