KABUPATEN GORONTALO, Humas – Menteri Perindustrian (Menperin) RI Airlangga Hartarto mendorong agar sektor industri di Provinsi Gorontalo untuk fokus dalam hal pengolahan produk hortikultura. Selain karena potensi alamnya yang melimpah, produk industri harus berbasis dalam negeri dengan kualitas produk ekspor ke luar negeri.
Hal tersebut disampaikan Menperin saat berkunjung ke Provinsi Gorontalo, Sabtu (12/1/2019). Airlangga yang didampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berkesempatan untuk meninjau dan berdialog dengan para pengusaha dan karyawan PT Royal Coconut dan PT Harvest Gorontalo Indonesia (HGI).
“Terbukti dengan investasi Rp500 miliar (PT HGI) bisa menghasilkan defisa ekspor mendekati Rp1,5 triliun. Tadi kita meninjau pabrik tepung kelapa juga investasinya sekitar Rp100 miliar dan ekspornya Rp300 miliar. Ini berarti potensi-potensi Gorontalo berbasis hortikultura yang akan kami dorong,” jelas Airlangga.
Tugas pemerintah pusat, lanjut Menperin, menyiapkan skema insentif bagi industri di daerah. Salah satunya dalam hal penelitian dan pengembangan produk agar semakin baik setiap tahun.
“Ini adalah industri yang diharapkan oleh pemerintah. Arahan bapak Presiden adalah industri berbasis bahan baku dalam negeri. Nah di HGI ini karena produknya herbal untuk kesehatan, dan diproduksi dengan standar good manufacturing practice sehingga mempunyai pasar global” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku bersyukur Menperin bisa berkunjung ke Gorontalo. Menurutnya, potensi industri berbasis sumber daya alam cukup banyak di Gorontalo sehingga ia berharap ada perhatian dan intervensi oleh pemerintah pusat.
“Contohnya pabrik tepung kelapa tadi, itu 90 persen bahan kelapanya diambil dari petani sehingga ada add value bagi mereka. Termasuk ini (PT HGI) yang salah satu bahan dasarnya rumput Teki, orang Gorontalo bilang manggata yang tidak ada harganya. Sekarang dibeli oleh pabrik dengan harga yang lumayan,” terang Gubernur.
PT Royal Coconut di Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo merupakan perusahaan pembuatan tepung kelapa. Perusahaan yang mempekerjakan 702 orang karyawan ini mampu menghasilkan 360 ton tepung per bulan dan menjadi komoditas ekspor di benua Eropa, Afrika dan Asia.
Hal sama juga terjadi di PT HGI dengan produk unggulannya obat herbat SoMan. Perusahaan yang mempekerjakan 204 orang tersebut mampu memproduksi 60 ribu botol per bulan yang juga di ekspor ke luar negeri.
Pewarta: Isam