Pemprov Gorontalo Bantu Petani Dengan Mesin Pengering

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (kemeja coklat) meninjau mesin Dryer pengering padi di Desa Moahudu, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Kamis (10/1/2019). (Foto : Haris – Humas)

KABUPATEN GORONTALO, Humas – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Berbagai program dan bantuan terus dikucurkan untuk membantu meningkatkan taraf hidup dan pendapatan petani. Salah satunya melalui bantuan mesin dryer untuk pengering padi dan jagung.

“Para petani kita sangat membutuhkan dryer ini. Oleh karena itu Pemprov Gorontalo melalui Dinas Pertanian pada tahun 2018 telah mengalokasikan pembangunan dryer untuk membantu petani dalam mengeringkan hasil panennya, baik padi maupun jagung,” kata Wagub Idris Rahim usai meninjau mesin dryer di Desa Moahudu, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Kamis (10/1/2019).

Diutarakannya, selama ini petani padi dan jagung selalu terkendala pada pengeringan. Kadangkala hasil panen yang masih tinggi kadar airnya terpaksa dijual, akibatnya harganya pun rendah. Untuk itu Idris berharap bantuan mesin pengering tersebut bisa membantu petani dalam meningkatkan mutu dan kualitas produksi padi dan jagung.

“Jika mutu dan kualitas padi dan jagung bagus, kadar airnya rendah, pasti harganya lebih tinggi. Pendapatan petani pun meningkat,” ujar Wagub Gorontalo dua periode tersebut.

Anggota Kelompok Tani Mutiara Desa Moahudu, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo, foto bersama dengan Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (ketiga kiri) dan sejumlah pimpinan OPD Provinsi Gorontalo. (Foto : Haris – Humas)

Kepada para petani yang hadir pada kesempatan itu Wagub Idris Rahim berpesan untuk memelihara dan merawat mesin pengering agar bisa digunakan dalam jangka waktu lama.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady D. Mario menjelaskan, pada tahun 2018 Pemprov Gorontalo telah mengalokasikan bantuan pembangunan 10 unit mesin dryer kepada kelompok tani di seluruh kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo. Mesin dryer tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu mesin yang berkapasitas enam ton dan 10 ton dengan anggaran masing-masing Rp800 juta dan Rp900 juta perunitnya.

“Jika musim penghujan ini menjadi kendala petani dalam mengeringkan padi dan jagung. Sehingga kualitas padi dan jagung rendah, harga jualnya juga rendah. Karena itu dengan mesin dryer ini kita berharap kesejahteraan petani semakin meningkat,” tandasnya.

Pewarta : Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI