GORONTALO UTARA, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memastikan bahwa program pendidikan gratis dan kesehatan gratis tidak akan dihentikan hingga masa jabatannya berakhir tahun 2022 nanti. Penegasan itu disampaikan menjawab berbagai suara miring tentang dua dari delapan program unggulan pemerintah yang dinilai tidak mendidik rakyat.
“Ada kelompok orang tertentu yang menyebut kesehatan dan pendidikan gratis itu tidak mendidik orang tua dan murid. Saya katakan program pendidikan dan kesehatan gratis akan tetap kita pertahankan, bahkan tahun 2019 anggarannya kita naikkan,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat menggelar Bakti Sosial NKRI Peduli di Kecamatan Gentuma dan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis (27/12/2018).
Gubernur Gorontalo dua periode itu memiliki analogi sederhana terkait hal tersebut. Menurutnya, fasilitas sekolah, bangunan sekolah, gaji guru dan honorer serta semua kebutuhan sekolah telah dibiayai oleh pemerintah. Harusnya sekolah tidak lagi membebani orang tua dan murid dengan berbagai biaya.
“Rumah sakit siapa yang bangun, pemerintah kan? Dokter dan perawat siapa yang gaji, pemerintah kan? Biaya obat, suntik dan lainnya siapa yang beli, pemerintah kan? Terus kenapa orang susah masih diminta bayar?” tandasnya.
Masalah kesehatan dan pendidikan gratis menurut Rusli ada pengecualian bagi sekolah dan rumah sakit swasta. Selain berorientasi profit (keuntungan), sekolah dan pelayanan kesehatan swasta tidak menggunakan uang rakyat untuk menutupi biaya operasional.
Terkait dengan pelaksanaan Bakti Sosial NKRI Peduli, Rusli juga memastikan akan terus menggelar kegiatan serupa tahun 2019 nanti. Hal tersebut sebagai perwujudan perintah Presiden Joko Widodo agar negara hadir di tengah-tengah masyarakat.
Pada kegiatan tersebut, Gubernur Rusli yang didampingi istri Idah Syahidah menyerahkan berbagai bantuan seperti bantuan Rumah Layak Huni, pengresmian lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), pemberian santunan dari Baznas serta pelaksanaan pasar murah.
Pewarta: Isam