Kota Gorontalo, Humas – Pelaksanaan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang dipusatkan di Provinsi Gorontalo tahun ini membawa kabar gembira untuk masyarakat Gorontalo. Tahun 2019, penerima PKH (Program Keluarga Harapan) naik menjadi 150 ribu KK.
Kabar gembira tersebut disampaikan langsung Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pada kegiatan Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial di lapangan Buladu Kota Gorontalo, Minggu (16/12/2018).
“ Pak menteri sudah janji saya dan pak Marten (walikota Gorontalo), tahun depan seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo yang mengalami musibah dan lain lain, menerima PKH untuk Tahun 2019. Tahun ini baru 65 ribu KK, tahun depan ditambah menjadi 150 ribu KK penerima PKH,” jelas Rusli.
Dijelaskan tentang pelaksanaan HKSN di Gorontalo, menurut Rusli tak mudah untuk dipilih sebagai daerah pelaksana karena begitu banyak gubernur di daerah lain yang juga ingin acara ini terselenggara di daerahnya.
“HKSN ini, tidak mudah untuk meyakinkan pemerintah pusat untuk dilaksanakan di daerah (Gorontalo). Kenapa? Karena banyak juga para gubernur lain ingin agar HKSN ini dilakukan di provinsi mereka,” ungkap Gubernur.
Dihadapan ribuan masyarakat yang memenuhi lapangan Buladu, Rusli juga mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga stabilitas keamanan Gorontalo. Hal ini diingatkannya karena ia mendapatkan laporan dari Kapolda Gorontalo jika beberapa minggu terakhir menjelang Bulan Desember, banyak miras (minuman keras) yang dikenal dengan nama “cap tikus” masuk di Gorontalo dan ditangkap di Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara.
“ Saya mohon bapak ibu sekalian tetap menjaga stabilitas daerah,” pinta Rusli yang disertai dengan imbauan untuk berhenti mengkonsumsi minuman keras dengan mengambil istilah orang Manado “berenti jo bagate”.
Sementara itu Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Perubahan Sosial Asep Sasa Purnama menyebut pelaksanaan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2018 yang berlangsung di Provinsi Gorontalo merupakan salah satu bentuk untuk menjawab berbagai porblematika bangsa.
“Tahun 2018 ini kita dihadapkan pada tantangan dalam bentuk musibah baik bencana alam dan bencana sosial. Kita harus optimis dan berbaik sangka terhadap Tuhan Maha Pencipta. Rasa kebersamaan, rasa persatuan dan tolong menolong merupakan bentuk kesetiakawanan sosial yang dapat menjawab problematika tersebut,” terang Asep.
Lebih lanjut Asep menjelaskan, pelaksanaan HKSN 2018 mengangkat tema Harmoni Indonesia. Tema tersebut dipilih agar makna keseimbangan dan kebersamaan kembali hadir dan menjadi komitmen serta budaya masyarakat Indonesia.
Dalam kesempatan itupula ketua umum LKKS Prov. Gorontalo Idah Syahidah mengukuhkan pengurus Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Kota Gorontalo periode 2018-2023.
Kota Gorontalo merupakan etape ketiga pelaksanaan Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial. Berbagai bantuan diberikan oleh Kementrian Sosial dan Pemprov Gorontalo di antaranya sembako untuk 2500 paket, penerima BSM 1600 siswa. Ada juga bantuan 1 unit motor dapur umum lapangan senilai Rp55.608.300 serta sejumlah bantuan CSR dari perusahaan swasta.
Pewarta : Asriani