Pemprov Gorontalo Belajar Pengelolaan Desa Wisata di Jogja

Asisten Bidang Administrasi Pemprov Gorontalo Iswanta (kanan) didampingi Kadis Pariwisata Nancy Lahay (dua kanan) saat meninjau lokasi home stay di Dusun Tembi, Kelurahan Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Sabtu (24/11/2018). Desa Wisata Tembi menjadi destinasi wisata berbasis budaya lokal dengan rumah warga sebagai home stay bagi wisatawan nusantara dan mancanegara. (Foto: Isam-Humas).

KABUPATEN BANTUL, Humas – Kunjungan kerja Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Jogjakarta dimanfaatkan oleh pimpinan OPD untuk belajar pengelolaan Desa Wisata di Kota Pelajar tersebut. Asisten III bidang Administrasi Iswanta, Kadis Pariwisata Nancy Lahay serta sejumlah pimpinan OPD lainnya berkunjung ke Dusun Tembi, Kelurahan Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Sabtu (24/11/2018).

Desa Wisata Tembi terkenal dengan wisata kerajinan dan budaya lokal seperti membuat keramik, membatik, melukis dan wisata kulinernya. Popularitas Desa Wisata Tembi makin dikenal karena pernah menyabet penghargaan Homestay Desa Wisata terbaik se-ASEAN tahun 2016.

Kedatangan rombongan disambut ketua forum desa setempat dengan pemasangan blangkon dan pengalungan selendeng batik. Pimpinan OPD lantas dibawa untuk mengelili lokasi untuk melihat pengelolaan home stay oleh warga dan guest house oleh pihak swasta.

Beberapa pimpinan OPD bahkan berkesempatan untuk mencoba sensasi membatik traditional dengan canting. Mereka juga diajarkan cara mencanting topeng yang terbuat dari kayu sangon, klepu dan pule.

“Homestay di sini kami rasa sangat unik dengan menonjolkan kearifan lokal setempat. Rumah-rumah sebagai tempat tinggal wisatawan dibuat model Joglo, rumah adat khas Jogja. Di dalamnya interior dan barang-barang klasik, Ini yang membuat Tembi menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” kata Iswanta di sela-sela kunjungan.

Kadis Kominfo Provinsi Gorontalo Rifli M. Katili (kiri) dan Inspektur Huzairin Roham mencoba membantik tradisional di Desa Wisata Tembi, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Sabtu (24/11/2018). Selain batik tradisional, pengunjung bisa mencoba untuk membuat keramik dari tanah liat, membuat topeng dan merasakan sensasi kuliner yang disiapkan warga setempat. (Foto: Isam-Humas).

Sebagai daerah yang mengusung program unggulan Pariwisata Lebih Mendunia, pihaknya menyebut sangat pas untuk belajar dari Tembi. Selain kehidupan alamnya yang tidak jauh berbeda dari Gorontalo, tradisi dan kesenian Gorontalo dipandang layak bersaing dengan yang ada di Jogja.

“Paradigma pariwisata harus kita dorong untuk menjual kultur dan budaya lokal. Pak gubernur Gorontalo dalam banyak kesempatan menjelaskan bahwa kalau wisata pantai, semua daerah di Indonesia punya pantai. Gunung? Semua punya gunung. Beliau minta harus mendorong kearifan lokal masyarakat Gorontalo,” imbuhnya.

Menurut mantan Ispektur Provinsi Gorontalo itu, Provinsi Gorontalo punya banyak potensi salah satunya pengembangan obyek wisata Lombongo. Lombongo diharapkan dapat menjadi pusat wisata yang didukung oleh home stay warga di sekitar lokasi.

“Terpenting bagaimana membangun kebersamaan antar warga serta terpenting menjaga lingkungan tetap asri. Warga harus saling mendukung satu sama lain. Yang punya rumah untuk home stay ya disewakan, warga lain menjual kerajinan untuk wisatawan,” lanjut Iswanta.

Hal senada disampaikan Kadis Pariwisata Nancy Lahay. Menurutnya, ada beberapa lokasi di Provinsi Gorontalo yng layak untuk dijadikan kawasan wisata berbasis budaya lokal. Desa Wisata Religi di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai sebagai contohnya.

“Kalau di Bongo sudah terbentuk dan dikelola oleh perorangan melalui wisata alam Bubohu dan masjid Kubah Emasnya. Perlu kita dorong untuk meningkatkan atraksi keseniannya misalnya polo-palo, pencak silat tradisional langga dan berbagai kerajinan lainnya,” jelas Nancy.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI