KOTA GORONTALO, Humas – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menggelar rapat koordinasi peningkatan kesiapsiagaan bencana. Rapat yang berlangsung di aula Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo, Kamis (8/11/2018), dihadiri oleh Komandan Resort Militer 133/Nani Wartabone, Kolonel CZI Arnold AP. Ritiauw, Komandan Satuan Brimob Polda Gorontalo, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Gorontalo, unsur Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Gorontalo, Badan SAR Nasional Provinsi Gorontalo, serta Kepala BPBD Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo.
Rapat yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain yaitu menyepakati dibentuknya Kelompok Kerja (Pokja) Penanggulangan Bencana dan penyusunan rencana kontinjensi. Rencana kontinjensi atau rencana kedaruratan nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan kesiapsiagaan bencana.
“Pokja dan rencana kontinjensi ini mendesak untuk segera kita buat dan dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, biar jelas siapa bertugas apa dan di lokasi mana jika terjadi bencana,” kata Wagub Idris Rahim.
Hal penting lainnya yang disepakati adalah pelaksanaan edukasi dan latihan tanggap bencana, pembuatan jalur-jalur evakuasi bencana, pengecekan semua peralatan penanggulangan bencana secara periodik, pembuatan satu frekuensi khusus SAR di Gorontalo, serta melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait secara rutin setiap bulan.
Untuk pelaksanaan edukasi, Idris meminta kepada BPBD Provinsi Gorontalo dan instansi terkait lainnya untuk secara rutin menggelarnya dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, edukasi dan pelatihan tanggap bencana ini sangat penting untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang cara melakukan evakuasi diri saat terjadi bencana.
“Intinya kita ajak seluruh komponen masyarakat agar mandiri dalam menghadapi bencana. Untuk itu saya berharap setiap bulan kita berbagi tugas melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat di seluruh wilayah Provinsi Gorontalo,” tutur Idris.
Sementara itu terkait pembuatan rambu jalur evakuasi, Idris meminta kepada seluruh Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo untuk segera memprioritaskannya.
“Kita belum memiliki jalur evakuasi ini. Masyarakat tidak tahu mau ke mana jika ada banjir atau bencana lainnya, karena itu sangat penting untuk segera dibuat,” ujarnya.
Pewarta : Haris