Dua Kali Gagal Masuk AKABRI, Sekarang Jadi Gubernur Gorontalo

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyalami salah satu siswa Pendidikan dan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri sesaat sebelum memberikan materi motivasi kepada para siswa, Selasa (6/11/2018). Siswa Diktukba angkatan 43 gelombang 1 yang berjumlah 199 siswa tersebut merupakan angkatan pertama yang dididik di SPN Polda Gorontalo. (Foto: Salman-Humas).

KABUPATEN GORONTALO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berbagi motivasi kepada 199 siswa bintara Polri yang tengah mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Selasa (6/11/2018).

Kepada para siswa, Gubernur Rusli meminta agar mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan karena bisa terterima menjadi anggota Polri. Sesuatu hal yang sangat diinginkan oleh anak muda kebanyakan, tapi tidak semua bisa diterima.

Rusli berkisah, ia pernah dua kali melamar sebagai calon siswa Akademi Angakatan Bersenjata Republik Indonesia atau AKABRI (dulu TNI dan Polri digabung), namun tak kunjung lulus. Ia divonis memiliki penyakit ambeyen, sesuatu hal yang tidak pernah ia rasakan hingga saat ini.

“Kalian harus bersyukur, tidak gampang masuk polisi. Saya dua kali ikut AKABRI. Tahun 1982 lulus SMA ikut tes, gugur. Tahun 83 gugur lagi. Mungkin kalau jadi Polisi saya sekarang bintang dua. Alhamdulillah meski tidak jadi polisi sekarang saya jadi gubernur, dua periode pula. Itulah hikmahnya,” terang Rusli disambut tepuk tangan siswa Bintara Polri.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (lima kiri) didampingi Kapolda Gorontalo Brigjenpol Rachmad Fudail (empat kiri) foto bersama dengan siswa Diktukba Polri, Selasa (6/11/2018). Kehadiran Rusli untuk memberikan motivasi kepada 199 siswa yang sedang dididik di SPN Polda Gorontalo kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo. (Foto: Salman-Humas).

Sulitnya masuk menjadi anggota Polri, harus dimaknai bahwa siswa yang lulus adalah orang-orang pilihan yang diharapkan dapat membanggakan bangsa, negara dan keluarga. Oleh karena itu, ia meminta setiap siswa harus berlatih sungguh-sungguh dan mengikuti semua aturan yang ada selama pendidikan.

“Jangan sombong, jangan angkuh. Tidak ada gunanya. Kalian dihargai dan disayang masyarakat bukan karena seragam dan pangkat polisi yang nanti kalian pakai. Tapi karena dedikasi dan pelayanan kalian kepada masyarakat. Tunjukkan kalian ada polisi yang profesional hasil didikan SPN Batudaa ini,” ujar mantan Bupati Gorontalo Utara itu.

Rusli juga berpesan kepada siswa Bintara untuk menjaga citra baik Polri. Caranya dengan tidak terlibat kriminalitas, mabuk, judi, narkoba dan berbagi kegiatan tidak terpuji lainnya.

“Ingat orang tua kalian yang sudah susah payah melahirkan dan membesarkan kalian. Kalian tidak lahir dari pohon pisang, tidak juga dari pohon kelapa. Kalian lahir dari rahim ibu dan ayah yang membesarkan. Ini harus benar benar dihayati sehingga kalian lulus tidak justru membuat malu orang tua, keluarga dan masyarakat Gorontalo,” sambungnya.

Pemberian motivasi dari gubernur merupakan salah satu bagian dari materi Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) angkatan 43 gelombang I. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kapolda Gorontalo Brigjenpol Rachmad Fudail.

199 siswa menjadi angkatan pertama yang berkesempatan dididik di SPN Batudaa yang diresmikan Kapolri, Januari Lalu. Jika sukses menjalani pendidikan dan latihan, mereka akan dikukuhkan awal April 2019 nanti.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI